Mohon tunggu...
Nathan Bulang
Nathan Bulang Mohon Tunggu... Petani - Perang Kefanaan

Pengembara

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pengantar: Wulla Pad'du (Bulan Suci) Aliran Kepercayaan Marapu

30 Oktober 2020   07:40 Diperbarui: 30 Oktober 2020   07:54 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri: Rato atau Petinggi Aliran Kepercayaan Marapu

Pada bulan oktober lalu, Masyarakat Lamboya, Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur merayakan ritual adat Bulan Suci (Wulla Pad'du) menurut aliran kepercayaan marapu.

Wulla Pad'du secara harafiah diterjemahkan sebagai "bulan pahit", dimana "wulla" diartikan sebagai Bulan, "Pad'du" diartikan sebagai Pahit. Wulla Pad'du merupakan bulan suci bagi orang Lamboya yang mana menjadi momen menyucikan (membersihkan) kembali hati, pikiran dan perbuatan yang menyimpang dari norma adat.

Wulla Pad'du di Lamboya dihitung oleh petinggi aliran kepercayaan Marapu yang disebut Rato. Rato khusus yang bertugas menghitung bulan, dalam kalender adat disebut Rato Dappa Yap. 

Rato Dappa Yap menghitung bulan dengan cara memasukkan 1 buah kemiri kedalam kaleku atau tas anyaman dari daun pandan pada setiap pergantian bulan purnama. Dari hasil perhitungan Rato Dappa Yap, wulla pad'du dalam kelender masehi kena pada bulan oktober.

Selama memasuki masa wulla pad'du atau bulan suci di Lamboya, Rato menginformasikan kepada seluruh suku-suku di lamboya, bahwa masa Wulla Pad'du telah tiba. 

Untuk itu, seluruh elemen masyarakat Lamboya dilarang melakukan aktivitas yang berpotensi menimbulkan bunyi-bunyian, seperti aktivitas bangun rumah, membunyikan alat musik tradisional gong maupun tambur dan bunyian-bunyian dengan volume yang besar.

Jika masyarakat kedapatan melanggar maka si pelaku dikenakan denda adat dengan melakukan ritual 'tau karawa rato' sebagai tanda permintaan maaf. 

Denda yang dituntut adalah sirih pinang 7 buah bola nasi dan harus menyembelih satu ekor babi besar. Aturan adat ini berlaku untuk semua masyakat lamboya tanpa memandang jabatan, suku, agama dan lain sebagainya.

Pada intinya, ritual wulla pad'du menjadi momen menyucikan diri dari segala tutur kata, sikap dan pikiran yang kotor. Dalam ritual wulla pad'du ini, ada banyak acara adat yang diselenggarakan seperti Malabaha, magowo di mananga Pantai Kere we, kalola wayi utta atau berburu babi hutan, magowo di Libu Watu Desa Welibo, magowo di matanyira desa Laboya Bawa, pajurra di Rate Kalla, Hawarrana dan lain sebagainya. masing kegiatan dalam witual Bulan Suci Aliran Kepercayaan Marapu di Pulau Sumb, Nusa Tenggara TImurakan saya bahas pada baggian selanjutnya.

Untuk Lebih Jelasnya, jangan Lupa Nonton videonya:


Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun