Mohon tunggu...
Nathanael Ricardo Diaz
Nathanael Ricardo Diaz Mohon Tunggu... Jurnalis - Feature Writer, Social Dynamic Enthusiast

Seorang manusia yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap kehidupan. Mari terhubung melalui Instagram: nathanaelricardoo | Facebook: Nathanael Ricardo Diaz | E-mail: ardodiaz123@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Risiko yang Harus Diwaspadai dari Penggunaan Aplikasi Kencan Online

9 Januari 2020   10:50 Diperbarui: 12 Januari 2020   12:22 675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Thinkstockphotos)

Memulai sesuatu dengan sikap yang baru mungkin menjadi moto Anda di tahun 2020 ini. Segala perencanaan dan resolusi sudah dipersiapkan dan Anda semangat untuk melewati tahun ini dengan terobosan di segala aspek, termasuk dalam kehidupan percintaan Anda.

Tanggal 5 Januari kemarin merupakan hari yang paling sibuk bagi pencipta aplikasi kencan online atau lebih akrab disebut Dating Sunday atau Single Sunday. 

Melansir laporan yang diterima dari beberapa perusahaan aplikasi kencan online terkenal, mereka mengungkapkan peningkatan signifikan pengguna dating apps. 

Fenomena dating Sunday pada awal tahun ini bergerak karena beberapa faktor seperti gejala Festive Blues atau New Year's Blues dan dekatnya dengan hari Valentine yang akan datang. 

Tidak hanya itu, menurut penelitian, banyak hubungan romansa yang kandas saat mendekati liburan natal dan menjelang hari kasih sayang sedunia itu.

Melihat fenomena ini, merupakan hal yang wajar jika banyak para jomblo terlihat tergesa-gesa dalam mencari gandengan baru. Jika disuruh memilah, memang tujuan orang dalam menggunakan kencan online sudah lebih mengarah ke konotasi menuju hubungan jangka pendek dan hookup.

Akan tetapi, tidak bisa dipungkiri juga bahwa perkembangan zaman ini juga membuat Anda lebih mudah untuk mencari calon pasangan dengan fitur aplikasi kencan online.

Dengan kata lain, Orang berbondong-bondong dan tidak mau merasa sendirian lagi di tahun 2020. Meningkatnya popularitas kencan online ini sudah merubah fenomena percintaan di zaman modern.

"Meeting through friends has declined sharply, and meeting online has continued to grow."

Namun, apakah keputusan dan kegiatan tersebut dapat membuat Anda menemukan pasangan idaman?

Ilustrasi |sumber: pixabay.com
Ilustrasi |sumber: pixabay.com

Melatih Otot Ketidaksetiaan

Walaupun penggunaan aplikasi kencan akan sangat jauh memudahkan Anda untuk mendapatkan teman kencan ataupun calon pasangan, tetapi itu juga tidak membuat Anda puas karena opsi pilihan yang terlalu banyak.

Anda dapat menjadi perhitungan dan melakukan banyak pertimbangan hanya untuk mencari seseorang yang lebih baik.

Jika Anda sudah mempunyai pasangan, pengunaan aplikasi kencan online dapat meningkatkan "kegatelan" Anda untuk melakukan sesuatu yang lebih. Secara tidak langsung Anda melatih otot ketidaksetiaan dan memperbesar kemungkinan Anda untuk selingkuh.

Menurunnya kepercayaan diri

Menurut penelitian yang dilakukan di University of North Texas, pengguna kencan online disimpulkan mempunyai self-esteem yang lebih rendah dikarenakan kekhawatiran mereka mengenai gambaran diri sendiri.

"Although current body image interventions primarily have been directed toward women, our findings suggest that men are equally and negatively affected by their involvement in social media," Ujar Jessica Strbel, PhD, of the University of North Texas.

Penelitian serupa juga dilakukan di University of Illinois oleh seorang professor dan psikolog, Dr. Alejandro Lleras, di mana penggunaan media sosial dengan frekuensi yang berlebihan dapat membawa depresi dan keresahan bagi individu tersebut.

"People who self-described as having really addictive-style behaviors toward the Internet and cellphones scored much higher on depression and anxiety scales," Ucap Lleras.

Dengan kata lain, semakin Anda menggunakan media sosial dan kencan online sebagai penjajakan untuk mencari pasangan, Anda dapat mengalami kelelahan secara emosional.

Malas Bergaul

Era digital yang serba mudah juga membuat Anda malas bergerak dan mengasah diri. Sehingga secara sadar maupun tidak sadar, Anda juga jadi menurunkan kualitas diri serta standar pasangan yang Anda idamkan.

Tidak perlu repot-repot usaha, adanya kencan online sepertinya dapat menjadi solusi untuk mengakhiri kehidupan single Anda.

Apakah berarti tidak boleh mencari jodoh menggunakan aplikasi dan fitur kencan online? Tentu saja tidak akan ada yang melarang Anda. Hanya saja, ketahuilah bahwa proses pencarian lewat hal tersebut cenderung lebih riskan dan berisiko.

Jika Anda mendapatkan pasangan yang sesuai kriteria, berarti Anda termasuk seseorang yang beruntung. Namun, tidak sedikit juga saya mendengar kisah-kisah menyedihkan dari kerabat mengenai pengalaman mereka mencari jodoh di kencan online.

Memperluas pergaulan merupakan cara yang paling sehat untuk mendapatkan pasangan ideal. Dengan kata lain, Anda perlu bergerak (baca: memaksa) diri keluar dari zona nyaman Anda.

Mumpung masih awal tahun, Anda masih mempunyai banyak kesempatan untuk mengasah dan mempertajam kualitas diri Anda. Mengubah penampilan, meningkatkan prestasi, menggali potensi Anda yang belum pernah atau Anda tunda lakukan.

Saya turut mengerti bahwa memperluas pergaulan itu juga merupakan hal yang tidak mudah, terutama jika Anda mungkin ada dalam pergaulan yang buruk, toxic, dan tidak sehat. Namun ketahuilah, penundaan Anda untuk bergerak maju itu akan semakin melukai gambar diri dan membuat Anda terkikis.

Di luar sana, Anda akan menemukan teman-teman yang antusias dan giat untuk belajar seluk beluk tentang relasi dan bertemu dengan orang-orang berkualitas untuk menambah wawasan, pertemanan dan memperluas pergaulan Anda. Dari situlah, mata Anda terbuka bahwa banyak orang luar biasa dan baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun