Mohon tunggu...
Nathan Adly
Nathan Adly Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pengaruh New Media Terhadap Jurnalisme Warga

1 April 2017   13:42 Diperbarui: 1 April 2017   22:00 2741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Perkembangan teknologi yang semakin pesat semakin mempermudah kita dalam mengerjakan berbagai hal. Salah satu bentuk dari kemajuan teknologi tersebut adalah adanya internet. Dengan adanya internet saat ini semakin mempermudah kita dalam memenuhi kebutuhan kita. Salah satu dari kebutuhan tersebut adalah kebutuhan akan informasi atau berita. Dengan adanya internet, kita dapat mengetahui berita-berita terbaru yang sedang terjadi. Saat ini tidak sedikit media yang ikut menggunakan internet dalam menyampaikan informasi terbaru. Selain karena cepat, penggunaan internet juga mudah dan dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Media yang berbasis internet ini disebut New Media.

Seperti namanya, New Media,atau dalam bahasa Indonesia memiliki arti media baru. New Media merupakan hasil percampuran dari media baru dengan media yang sudah pernah ada sebelumnya. Media baru dalam hal ini adalah internet. Tentu saja saat ini internet sudah menjadi media bagi kita untuk mendapatkan informasi dan menyampaikan informasi. Dengan hadirnya New Media ini, memungkinkan kita yang dulu hanya sebagai pengguna dan penikmat media, juga dapat berperan dalam menyampaikan informasi kepada khalayak luas. New Media dapat dijelaskan sebagai berikut:

  • Newtextual experiences: sebagai suatu hal yang baru seperti game komputer dan spesial efek pada film.
  • Newways of representing the world: menawarkan kemungkinan sebagai pengalaman baru terhadap sesuatu yang virtual berbasiskan layar multimedia interaktif.
  • New relationships between subjects (users and consumers) and media technologies: perubahan mengenai gambaran komunnikasi yang sudah ada sebelumnya yang juga saling berpengaruh terhadap teknilogi.
  • New experiences of the relationship between embodiment, identity and community:pengalaman baik itu pribadi maupun dalam kehidupan sosial mengenai waktu, tempat dan wilayah yang akan mempengaruhi kita dari yang kita pernah  rasakan sebelumnya.
  • New patterns of organisation and production: penyusunan kembali dan integrasi budaya media, industri, ekonomi, akses. Kepemilikkan, control dan regulasi.

Dari penjelasan tersebut kita dapat melihat jika New Media menawarkan sesuatu yang bersifat baru. Dalam hal ini New Media menggabungkan antara media yang sudah ada sebelumnya dengan teknologi yang semakin maju seperti internet.

New Media sendiri memiliki karakteristik untuk menggambarkannya, yaitu:

  • Digital
  • Data yang masuk akan diubah kedalam bentuk angka. Data dalam bentuk angka tersebut lalu disampaikan dalam berbagai bentuk seperti grafik, teks tertulis, diagram, foto, dan video. Selanjutnya data-data ini disimpan dalam bentuk  online, digital disk atau memori drive yang  dikirim kembali melalui jaringan telekomunikasi (internet) dan data outputnya dapat dicetak dalam bentuk hard copy. Hal ini tentu saja lebih mudah dari data analog, karena data dapat dikompresi dalam ukuran yang lebi kecil dan dapat diakses dalam kecepatan tinggi.
  • Interactivity
  • Istilah interactivity dalam konteks ini mengarah pada user yang dapat ikut campur secara langsung dan dapat mengubah gambar atau teks yang mereka akses. Dalam New Media, audiens lebih menjadi user (pengguna) dibanding viewer (penonton) atau pembaca. Dari penjelasan tersebut dapat kita lihat jika keberadaan New Media mengarahkan audiens untuk lebih aktif.
  • Hypertextual
  • Hypertext dalam hal ini dideskripsikan sebagai teks yang menyediakan jaringan dari link-link teks lain yang berada di atas, di luar, dan di balik teks itu sendiri. Dengan adanya hypertext ini tentu sangat bermanfaat bagi masyarakat. Saat masyarakat ingin mengakses informasi di media lama, dapat diakses di media baru.
  • Networkted
  • Karena terjadi desentralisasi produksi, perbedaan produk dan segmentasi konsumen, menjadi penyebab dibentuknya jaringan. Jaringan  ini dapat digunakan untuk dibhubungkan ke jaringan yang lebih luas dan global sehingga New Media dapat diakses kapanpun dan dimanapun. New Media dilihat sebagai bentuk jaringan yang membuat audiens dapat memperluas keterlibatan mereka dalam media.
  • Virtual
  • Virtual dalam media diartikan sebangai suatu hal yang nyata. Yang dimaksudkan nyata adalah keadaan atau kondisi yang direpresentasikan seperti aslinya. Agar dapat terlihat nyata mungkin dapat ditambah unsur audio visual. Dengan itu kita dapat melihat langsung suatu tempat, kejadian atau mungkin kita dapat berinteraksi dengan orang lain.
  • Simulated
  • Simulasi ini erat kaitannya dengan virtual, yaitu sama-sama menirukan bentuk asli. Simulasi ini menggabungkan antara seni dan teknologi. Karena tidak semua hal dapat diterima, maka itu sebelumnya dilakukan simulasi. Simulasi ini dapat dikatakan sebagai percobaan sebelum di realisasikan menjadi nyata.

Saat ini sudah banyak media yang menerapkan New Media sebagai salah satu penyedia informasi bagi masyarakat. Contohnya Kompas, seperti yang kita ketahui jika Kompas merupakan salah satu media besar. Saat kita mendengar nama Kompas, yang kita pikirkan pasti surat kabar. Memang Kompas terkenal sebagai salah satu penerbit surat kabar. Saat ini tidak hanya menerbitkan surat kabar, Kompas juga merambah ke portal berita online. Kebutuhan masyarakat akan informasi yang selalu update menjadi penyebab Kompas membentuk portal berita online Kompas.com.

Perkembangan teknologi yang juga digunakan oleh media-media untuk menyampaikan berita ini membentuk gaya jurnalisme baru yang disebut sebagai jurnalisme online. Dalam jurnalisme online,  seorang jurnalis juga dituntut untuk memahami teknologi, karena dalam jurnalisme online seorang jurnalis juga dituntut untuk bekerja cepat. Selain cepat, keakuratan berita juga harus dipertimbangkan. Karena masyarakat juga butuh berita yang selain cepat juga akurat agar tidak tejadi kesalah pahaman dalam membaca berita tersebut.

Dalam penulisan berita, selama ini kita selalu melihat jika yang dapat menulis berita hanya seorang jurnalis atau wartawan. Saat ini penulisan berita tidak hanya dilakukan oleh jurnalis. Masyarakat juga dapat berperan dalam menulis berita. Kegiatan ini yang disebut dengan jurnalisme warga. Salah satu contoh media yang memberikan ruang untuk masyarakat adalah kompasiana.com. Masyarakat dapat menyampaikan informasi yang di dapatkan dari lapangan. Dari hal ini, masyarakat dapat berperan aktif dalam kegiatan jurnalistik.

Selain menyampaikan informasi, masyarakat juga dapat menyampaikan opini atau komentar terhadap suatu berita yang dibaca. Banyak portal berita yang menyediakan kolom komentar. Kolom ini dimaksudkan agar masyarakat dapat menyampaikan opininya atau komentarnya. Bahkan beberapa portal berita ada juga yang melakukan poling untuk menanggapi suatu isu yang sedang berlagsung. Poling ini berguna sebagai acuan dari media itu sendiri dalam menanggapi suatu isu. Jadi media tersebut dapat bersifat objektif dalam melihat suatu isu. Hal ini yang menjadikan nilai lebih dari jurnalisme online yaitu interaktif.

Steve Outing dalam Kurniawan (2007), mengkategorikan jurnalisme warga sebagai berikut:

  • Situs internet menyediakan atau mengundang masyarakat untuk memberi komentar. Masyarakat dapat memberikan kritik, memuji atau memberikan masukan terhadap berita yang ditulis oleh wartawan profesional.
  • Kolaborasi antara jurnalis profesional dan warga dapat dilakukan. Hal ini membuat liputan berita bersifat terbuka dan bebas.
  • Mudahnya mengakses blog, sehingga pembaca dapat bebas menulis informasi-informasi menurut sudut pandangnya di blog tersebut.
  • Tersedianya situs internet publik teredit dan tidak teredit dengan berita yang diproduksi oleh masyarakatnya sendiri.
  • Kehadiran situs yang lebih berpihak ke warga sehingga membuat posisi antara wartawan profesional dengan masyarakat sama.
  • Tersedianya wiki-jurnalisme yang membuat pembaca juga dapat berperan sebagai editor.

Dari penjelasan tersebut, kita dapat melihat jika kegiatan jurnalisme terasa lebih mudah dengan kehadiran internet. Jika dulu kita harus membeli koran untuk mengetahui isu yang sedang terjadi, saat ini kita hanya tinggal menggunakan gadget kita dengan hanya sekali klik maka kita sudah mendapatkan berita terbaru. Meskipun memudahkan, masyarakat tetap harus melakukan pemilihan terhadap portal penyedia berita. Hal ini dimaksudkan agar kita memperoleh berita yang akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.

Meskipun dengan adanya internet yang membuat masyarakat juga dapat berperan dalam kegiatan jurnalistik. Jurnalisme berbasis internet ini juga masih memiliki masalah dalam hal kualitas berita. Seperti yang kita ketahui jika jurnalisme berbasis internet bersifat cepat, jadi setiap orang berlomba-lomba untuk menjadi yang pertama dalam menyampaikan berita tersebut. Karena harus beradu cepat, terkadang penulis berita tidak menyampaikan berita secara jelas kepada masyarkat. Ketidakjelasan ini dapat berupa data yang di dapatkan dari sumber yang tidak jelas. Hal ini tentu saja mengakibatkan masyarakat yang membaca berita tersebut timbul persepsi yang berbeda mengenai berita tersebut. Padahal berita tersebut belum tentu kebenarannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun