Mohon tunggu...
nathalie wikana
nathalie wikana Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

halu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kopi Kontrak

21 November 2022   17:16 Diperbarui: 21 November 2022   19:44 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Rena, lo harus tau apa yang Kak Ares bilang ke gue kemarin!” ucap seorang mahasiswi dengan semangat kepada temannya di koridor Gedung Fakultas Teknik Industri, ITB.

“Apalagi Nessa? Nama si ketua himpunan itu udah lo sebut 5 kali hari ini.” balas temannya dengan raut wajah yang terlihat malas menanggapi. Oknum yang diduga sebagai orang yang sering menyebut nama sang ketua himpunan tersebut adalah Kanessa Sabrina, mahasiswi jurusan Teknik Industri semester 1. Berada di jurusan yang berbeda dengan sahabatnya, Rena Kalena yang merupakan mahasiswi jurusan DKV semester 1.

Fyi, Kanessa atau yang lebih sering dipanggil Nessa sudah menyimpan perasaan kepada Antares Mahendra, Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Industri sejak dirinya masih duduk di bangku 11 SMA. Antares Mahendra, atau yang sering dipanggil Ares dikenal sebagai mahasiswa pintar, aktif, berperawakan ideal, dan mempunyai public image sempurna (easy-going, murah senyum, rajin beribadah, ramah, dan suka membantu). Menjadikannya sebagai salah satu bintang para mahasiswi kampus ITB.

“Dia ngajak gue video call-an sore ini Rena, lo gatau gue teriak kemaren malem karena dm itu.” ucap Nessa dengan mata yang berbinar-binar, membayangkan apa yang akan terjadi nanti sore.

“Udah kebayang tingginya volume suara teriakan lo, kadang gue heran kenapa Milo betah punya majikan kayak gini.” balas Rena, hatinya turut empati kepada anjing golden retriever kepunyaan Nessa yang bernama Milo. “Ish, tapi si Milo tuh belakangan ini mal- aduh PANAS!” ujar Nessa yang diakhiri dengan nada terkejut.

Sorry, lo gapapa?” kata seorang mahasiswa yang tidak sengaja menumpahkan kopi panasnya ke kaki Nessa. “Gapapa gimana?! Kaki gue rasanya melepuh!” balas Nessa garang, sambil menahan air mata yang sebentar lagi keluar karena menahan rasa sakit pada kakinya.

“Minggir, kita ke UKS sekarang Nes!” ajak Rena yang terlihat sangat khawatir terhadap sahabatnya sambil menarik lengan Nessa.

“Biar sama gue aja”, sanggah mahasiswa tersebut, dengan cekatan ia membantu Nessa berjalan dengan menjadikan tubuhnya sebagai tumpuan untuk Nessa.

Kejadian ‘kopi panas’ seketika menjadi topik utama bahan pembicaraan, terutama di kalangan mahasiswa Teknik Industri. Hal ini kemungkinan besar diakibatkan oleh banyaknya saksi mata yang melihat kejadian tersebut, ditambah faktor lain seperti identitas pelaku yang merupakan Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Industri yang dikagumi banyak mahasiswi dari berbagai fakultas, Nevandra Ganeva. Parasnya yang menawan menjadi daya pikat untuk sebagian besar kaum hawa, namun sifat dan karakternya yang kurang ramah membuat public imagenya kurang baik.

Sepanjang jalan menuju UKS, Nessa bisa merasakan banyak tatapan yang tertuju padanya. Dalam pikiran Nessa, hanya ada 3 kemungkinan yang menjadikan dirinya sebagai pusat perhatian. Pertama, karena luka bakar di kakinya yang cukup besar. Kedua, karena Rena yang heboh mengamankan jalan didepannya. Ketiga, karena lelaki yang sedang membantunya berjalan adalah orang kedua terpopuler di fakultas ini. Sepanjang jalan itu pula, tidak ada percakapan diantara Nessa dan Nevan.

“Luka lo, gapapa?” tanya Nevan, yang hanya dibalas anggukan oleh sang hawa. Tiga kata yang menjadi obrolan pertama diantara Nessa dan Nevan setelah luka Nessa diobati, kini kondisinya sedang diperban. “Maaf, tadi marah-marah ke kakak.” ujar Nessa sambil menunduk, merasa bersalah karena sudah bersikap tidak sopan pada kakak tingkatnya tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun