Mohon tunggu...
NATASYA SAFIRA RAHMADIANTI
NATASYA SAFIRA RAHMADIANTI Mohon Tunggu... UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

Mahasiswa UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Machine Learning dalam Pemeliharaan Perangkat Lunak: Potensi Besar yang Masih Tidur

14 Mei 2025   01:06 Diperbarui: 14 Mei 2025   00:13 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ini dibuat menggunakan CHAT GPT

Pemeliharaan perangkat lunak merupakan fase paling mahal dan panjang dalam siklus hidup perangkat lunak. Namun ironisnya, bidang ini masih belum tersentuh secara maksimal oleh perkembangan teknologi terkini seperti machine learning (ML). Sebuah studi pemetaan sistematis terbaru yang mengeksplorasi hubungan antara software maintenance dan machine learning menyajikan fakta menarik sekaligus mengejutkan: potensi ML sangat besar, tetapi belum dimanfaatkan secara optimal.

Studi ini menganalisis 81 publikasi yang relevan dari hampir 4000 artikel yang disaring, dan menemukan bahwa sebagian besar penelitian ML dalam konteks pemeliharaan perangkat lunak hanya berfokus pada masalah teknis dan cenderung mengabaikan aspek manajerial atau strategis. Ini menunjukkan bahwa dunia akademik masih terjebak dalam lingkup sempit, sementara dunia industri menanti solusi nyata yang bisa langsung digunakan.

Potensi Machine Learning dalam Maintenance

Machine learning memiliki banyak peluang aplikasi dalam pemeliharaan perangkat lunak. Misalnya, ML dapat digunakan untuk:

  • Memprediksi bug sebelum muncul.

  • Mengidentifikasi code smell untuk refactoring otomatis.

  • Menganalisis pola commit untuk memahami dampak perubahan kode.

  • Mengklasifikasikan jenis kesalahan berdasarkan histori proyek.

Namun, dari sekian banyak potensi itu, sebagian besar penelitian yang ada masih berfokus pada pendekatan supervised learning tradisional, seperti penggunaan Artificial Neural Network (ANN), Support Vector Machine (SVM), atau Naive Bayes. Padahal, metode lain seperti unsupervised learning, reinforcement learning, atau transfer learning bisa membuka pintu bagi solusi yang lebih adaptif dan fleksibel.

Mengapa Perkembangan Ini Lambat?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun