Mohon tunggu...
Natasya Rosa Pangestika
Natasya Rosa Pangestika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Sedang melanjutkan S1 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Mengenal Cancel Culture dari Skandal Perundungan Kim Garam

20 Juni 2022   12:14 Diperbarui: 20 Juni 2022   12:42 664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: allkpop.com

Setiap tahunnya, ada banyak grup musik atau penyanyi solo yang debut di industri K-Pop. Begitu pun pada tahun 2022, salah satu agensi raksasa di Korea Selatan, HYBE Entertaiment memperkenalkan girl group baru mereka. Tepatnya pada 2 Mei 2022, grup dengan nama Le Sserafim resmi debut dengan formasi enam anggota. Namun belum genap satu bulan debut, Le Sserafim diterjang rumor yang kurang baik. Rumor tersebut mengarah pada salah satu anggota, Kim Garam. Garam dituding sebagai pelaku perundungan terhadap temannya saat duduk dibangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Setelah muncul kesaksian dari orang yang mengaku sebagai korban, respon penggemar dan netizen mulai menuntut adanya pertanggung jawaban dari Garam dan agensi. Agensi justru menyatakan bahwa Garam akan vakum untuk sementara waktu. Pernyataan agensi tersebut semakin memancing amarah dari netizen. Penggemar juga melakukan cancel culture terhadap Garam atas skandal yang menimpanya. Garam dianggap tidak pantas untuk melanjutkan karirnya sebelum mengakui perbuatannya di masa lalu.

sumber gambar: allkpop.com
sumber gambar: allkpop.com
Skandal Perundungan Kim Garam

Pada tanggal 5 April 2022, HYBE memperkenalkan Kim Garam sebagai salah satu anggota calon girl group yang akan debut dibawah naungan mereka. Namun tak lama setelah pengumuman tersebut, media Korea Selatan dihebohkan dengan rumor yang menyatakan bahwa Garam merupakan pelaku perundungan saat SMP. Setelah rumor tersebut meluas, banyak foto-foto Garam semasa SMP yang ikut tersebar di internet. Yang paling menyita perhatian dari foto-foto tersebut adalah banyaknya  unsur-unsur pornografi yang dianggap tidak pantas untuk dilakukan oleh seorang siswi SMP. Seseorang yang mengaku pernah menjadi teman sekaligus korban dari Garam mengatakan bahwa Garam pernah mendapatkan hukuman dan skors akibat perbuatannya di SMP. Melalui foto-foto yang tersebar di internet, netizen juga berasumsi bahwa Garam memiliki perilaku yang buruk semasa SMP. Walau begitu, agensi tetap membantah semua rumor yang beredar. Melalui pernyataan yang dirilis oleh HYBE, mereka menyatakan bahwa semua foto yang beredar adalah palsu dan hasil editan belaka. Mereka juga berencana untuk mengambil tindakan hukum kepada penyebar rumor.

Cancel Culture yang Dialami Kim Garam

Kim Garam bukan artis Korea Selatan pertama yang mengalami cancel culture. Tidak jauh dari skandal Kim Garam tepatnya pada tahun 2021, aktor Kim Seonho yang pada saat itu sedang naik daun juga menerima cancel culture akibat perbuatannya di masa lalu. Cancel culture sendiri merupakan tindakan penolakan terhadap seorang yang biasanya tokoh publik karena perbuatan yang dianggap tidak baik yang pernah mereka lakukan. Penolakan tersebut juga dialami oleh Garam setelah munculnya berbagai rumor terkait kasus perundungan yang diduga pernah Ia lakukan saat masih bersekolah di SMP Kyeongin. Penggemar menuntut HYBE selaku agensi untuk mengeluarkan Garam dari grupnya, Le Sserafim. Garam dianggap tidak pantas untuk berkarir menjadi penyanyi karena perbuatannya di masa lalu. Banyak penggemar yang geram karena pernyataan agensi yang terkesan melindungi Garam dan tidak memprioritaskan korban. Akibatnya, penggemar memperlihatkan aksi penolakan mereka terhadap Kim Garam di beberapa kesempatan. Salah satu video yang beredar di internet memperlihatkan ketika Le Sserafim sedang berada di atas panggung untuk menyapa penggemar, satu per satu anggota tampil di tengah dan menunjukkan gerakan lucu mendapat sorakan dari penggemar. Namun, saat giliran Garam untuk tampil di tengah penggemar justru diam tidak memberikan respon apapun. Akhirnya pada 23 Mei 2022, HYBE mengumumkan bahwa Kim Garam akan hiatus dari segala kegiatan dan promosi Le Sserafim hingga waktu yang tidak ditentukan.

Perbedaan Cancel Culture di Korea Selatan dan Indonesia

Cancel culture tidak hanya terjadi di Korea Selatan tetapi juga di berbagai negara termasuk Indonesia. Hal ini dapat dikatakan wajar karena cancel culture merupakan respon yang umum terjadi di kalangan pengguna sosial media. Cancel culture dianggap menjadi cara yang ampuh untuk memberi efek jera kepada tokoh publik yang berperilaku semena-mena. Namun, setiap negara memiliki pola pikir dan cara yang berbeda-beda dalam merespon berita buruk. Perbedaan yang paling mencolok antara cancel culture di Korea Selatan dan Indonesia adalah dari segi seberapa besar peluang bagi tokoh publik untuk kembali berkarir dan diterima masyarakat. Di Korea Selatan, tokoh publik yang pernah melakukan perbuatan buruk sangat sulit untuk kembali melanjutkan karirnya dan tampil di hadapan kamera. Banyak dari mereka yang berakhir dengan keluar dari industri hiburan bahkan dipenjara. Kesulitan tersebut dikarenakan masyarakat Korea Selatan cenderung menolak seseorang yang memiliki riwayat kejahatan. Berbeda dengan di Indonesia, kita sering menemui tokoh publik yang dapat kembali melanjutkan karirnya walaupun pernah melakukan tindakan yang tidak baik. Kondisi tersebut dapat terjadi akibat kurangnya kesadaran masyarakat Indonesia terhadap perlindungan hak-hak korban kekerasan atau kejahatan. Selain itu, masyarakat kita juga meyakini bahwa seseorang dapat berubah menjadi lebih baik dan memperbaiki masa lalunya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun