"Kamu mau coklat?" Sapaku ke Lita saat aku sampai rumah. "Hai, ayah sudah pulang?" Lita menyambutku dengan senang sambil menerima coklat yang kubelikan di toko sebelah. Aku tidak pernah menceritakan di mana beli coklat itu.Â
"Sudah makan", tanyaku lagi. "Belum, aku nunggu ayah pulang." Aku tertegun mendengar ucapannya. "Oh, maaf, ayah tadi pulang malam karena ada rapat di kantor." Jawabku.
 Terlihat Lita tercenung menatapku. "Mengapa ayah selalu pulang malam." Aku tidak bisa menjawab pertanyaann polos dia. "Ayo kita makan," pintaku. Aku segera membuka lemari makan. Kosong. Tidak ada nasi.Â
Aku baru sadar kalau mulai pagi tadi belum ada yang masak. "Oh iya, papa lupa kalau tidak ada nasi di lemari makan. Ayo kita makan di luar," ajakku sambil meraih tangan mungilnya. Aku berdoa dalam hati bahwa mulai saat ini aku tidak akan mengecewakan Lita, anakku.