Pantai Kenangan Lakudo

Suasana siang hari tidak begitu terik, sehingga saya mencoba mengajak anggota keluarga untuk jalan-jalan sejenak. Hari itu adalah awal-awal  ditahun 2020. Sebelum saya menyelesaikan kalimat mengajak saya, anak dan ponakan langsung berteriak histeris..... "horeee...... jalan2....". 

"Bapak siapa yang jaga?" semua terdiam. He he he... iya, Bapak saya memang sedang pemulihan akibat struk ringan beberapa waktu yang lalu, sehingga beliau selalu membutuhkan teman setiap saat.

"Kita ajak saja....." salah satu dari kami tiba-tiba memberi saran. "boleh juga" dalam hati saya berkata. Saya langsung pelan-pelan masuk ke kamar tidur lalu berbicara sejenak, mengajak bapak ke pantai.

Diawal diskusi, beliau menolak dengan berkata "saya diruma saja, mau tidur...". memang waktunya beliau tidur siang saat itu. Beberapa saat saya sampaikan lagi, kita antar anak-anak ke pantai, sesegera itu beliau langsung, duduk dengan sendirinya, dan sampaikan "ayo kita berangkat....". Waw... ampuh juga ya, dengan mengatasnamakan cucu beliau, langsung disetujui agenda hari ini... luar biasa..... 

*** 

Setelah diskusi sejenak, pantai mana yang bisa kami tempuh dengan waktu yang singkat? "PKL" jawab kakak tertua saya, "Pantai Kenangan Lakudo". sekitar 20 - 30 menit perjalanan dari rumah.

Rumah kami berada di Jalan Poros Raha - Wamengkoli Kilo Meter 62, tidak jauh dari perbatasan Kab. Muna dan Kab. Buton Tengah. Semua rombongan sudah siap, termasuk Bapak saya dengan semangat turut duduk manis di mobil, kursi bagian tengah. 

Selama perjalan, sesekali sambil memberi tahu bahwa kami sedang lewat depan rumah si A, B, C... dan seterusnya. Iya, sebagian besar perjalan dari rumah kami, tepatnya di Depan Gereja Katolik St. Mikael Labasa, Kab. Muna akan melewati Desa Lakapera, Kab. Buton Tengah, Sulawesi Tenggara yang merupakan tempat domisili keluarga dekat baik dari Bapak maupun Ibu kami.  Hal ini kami lakukan untuk memberi sedikit terapi ringan kepada beliau.

***

Rupanya di PKL ini dikelola cukup baik, pantai tidak begitu panjang, tidak sampai 50 meter. Tetapi oleh pengelola diberi beberapa sarana untuk bermain wahana air sederhana, ayunan, beberapa tempat untuk berfoto juga ada dan beberapa tempat istrahat termasuk dua buah "vila" kecil disalah satu sisinya. Nah.... rupanya pilihan kami sangat tepat, bapak dapat istrahat dengan nyaman di "vila" tersebut, sambil kami akan bermain di air laut... mantap..... 

Tempat berfoto dengan objek tulisan LOVE (model: mama nio, dok. pribadi)