Mohon tunggu...
Natalis Ransi
Natalis Ransi Mohon Tunggu... Mahasiswa - learn and share

Iman, pengharapan dan kasih...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Lelaki Kecil Berpayung Biru

28 April 2019   05:32 Diperbarui: 28 April 2019   07:00 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Subuh ini saya bersama bos kecil nio mendapat tugas menjemput kakek di pelabuhan Kendari. Diperkirakan kapal yang ditumpangi kakek akan sandar tepat pukul 4 dini hari dipelabukan Kota Lama Kendari,  setelah menempuh perjalanan selama 6 jam dari pelabuhan nusantara Raha, Kabupaten Muna. 

Sebenarnya saya sendiri yang akan menjemput, namu nio tersadar ketika saya membuka pintu kamar, dengan segeralah dia beranjak dari tempat tidur. Setelah bernegosiasi sedikit dengan nyonya besar akhirnya kami berdua tancap gas .... menuju pelabuhan.

Cuaca agak kurang bersahabat, namun rintik-rintik mengantarkan nio tertidur pulas selama perjalan diiringi dengan lagu rohani yang syahdu. Bantal yang sudah disiapkan dalam mobil membuat dia kelihatan lelap sekali. Kurang lebih 25 menit perjalan kami dari rumah untuk sampai di Pelabuhan Kendari. Setengah waktu tersebut dipakai nio untuk tetap istrahat, sambil sesekali terbangun menanyakan apa sudah sampai....

Sesampai dipelabuhan, ada dua pilihan, menunggu kakek diparkiran atau menjemput sampai ke dalam kapal. Setelah berunding sedikit, kami putuskan untuk menjemput kakek, tapi tidak didalam kapal, hanya didepan dengan syarat nio menggunakan payung, saya sendiri tetap berdiri disampingnya. Sambil sesekali mengambil gambar. 

Aktivitas subuh ini dipelabuhan menarik perhatian nio, salah satunya adalah aktivitas abk menurunkan beberapa buah motor dari atas kapal. Sesekali dia larut dalam suasana, dengan sesekali menunjukkan mimik seakan dia terlibat langsung diaktivitas tersebut. 

Akhirnya kakek berhasil turun dari kapal dengan ekpresi khas kakek-kakek he he he he..., dan dengan ekspresi khasnya menghampiri nio, mulailah peluk, cium, dan seterusnya. Kami pun akhirnya kembali kemobil untuk melakukan perjalan kembali kerumah. 

Sebelum naik kemobil nio kembali disapa oleh penjaga warung kecil di sekitar pelabuhan yang sebelumnya juga menyapa "cowok... cepatnya bangun pagi.. " nio hanya tersenyum sambil  memegang payung berwarna biru. Mungkin penjaga warung terpana dengan lelaki kecil berpayung biru ini. 

Salam 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun