Mohon tunggu...
Natalia Maloringan
Natalia Maloringan Mohon Tunggu... Editor - Pekerja Sosial Profesional

Telah menyelesaikan studi Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial di Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial Bandung pada 2017. Sekarang bekerja sebagai Pekerja Sosial Supervisor Program Keluarga Harapan di Kementrian Sosial dengan penempatan Kabupaten Bandung. Tahun 2019, memulai melanjutkan studi Magister Terapan Pekerjaan Sosial di Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung semester 2 dan tengah menganalisis teknologi-teknologi pekerjaan sosial yang bisa diupdate serta bisa dipergunakan. Pada Agustus nanti masuk pada semeter 3 dimana melakukan kajian dan pembelajaran untuk pengelolaan kebijakan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tahapan Family Therapy

21 Maret 2020   08:00 Diperbarui: 21 Maret 2020   08:02 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Profesi pekerjaan sosial adalah suatu ilmu terapan yang bertujuan untuk membantu orang-orang dalam mencapai tingkat keberfungsian psikososial yang efektif dan mempengaruhi perubahan sosial untuk meningkatkan kesejahteraan semua manusia (Barker dalam Sheafor & Horejsi, 2003). 

Dalam rangka membantu orang-orang mencapai keberfungsian sosialnya, ada intervensi menggunakan terapi psikososial. Lingkup terapi psikososial ini berupa perubahan kognitif, afektif, perilaku, lingkungan dan pengurangan beban penderitaan. Bentuk terapi psikososial itu sendiri yakni terapi individu, kelompok, keluarga dan komunitas. 

Kali ini saya akan berbagai pembahasan mengenai terapi keluarga dimana terapi ini diperuntukkan dalam rangka penanganan masalah-masalah/ isu-isu keluarga. Berikut tahapan pelaksanaan terapi keluarga dan penerapan singkatnya untuk menjadi bahan pembelajaran:

The Initial Telephone Call

Berdasarkan kontak awal maka ditemukan bahwa pada keluarga ini ada masalah terkait bagaimana interaksi yang tidak efektif diantara anggota keluarga. Orangtua merasa diabaikan setelah anak mereka sibuk dengan pekerjaan masing-masing dan berpikiran kemungkinan anak mereka akan memasukan ke panti jompo. 

Pemikiran-pemikiran ini menjadi latar belakang keluarga ini sering beradu argumen. Karena kedua anaknya selama sabtu dan minggu sibuk dengan pekerjaan mereka atau dengan rekan kerja mereka sementara dirumah hanya datang untuk tidur dan berganti pakaian. 

Hal ini telah berlangsung selama 3 bulan lamanya. Adik atau anak kedua yang merasa keluarganya makin hari makin sering bertengkar tanpa alasan yang jelas menghubungi pekerja sosial dan menjelaskan masalah yang dialami keluarganya secara garis besar.

Maka dari pekerja sosial mulai merancang proses family theraphy yang harus diterapkan. Tahapan awal adalah menyusun jadwal konsultasi tiap anggota keluarga sebagai berikut, lamanya sesi yang dilakukan adalah 2 jam, berikut rinciannya:

No

Nama

Status dalam Keluarga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun