Mohon tunggu...
Natalia Nainggolan
Natalia Nainggolan Mohon Tunggu... -

Accounting

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Di Balik Kesuksesanku Ada Cintamu

6 Juli 2018   19:50 Diperbarui: 6 Juli 2018   20:04 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siang itu sepulang kuliah aku dan teman-temanku berencana mengadain malam tahun baruan dengan manggang-manggang di rumah salah satu saudaranya temanku, asik-asikkan sebelum UAS berlangsung. Semua peralatan untuk manggang sudah disediakan, hanya tinggal menunggu malam tiba. Dan malam tiba kamipun berkumpul didepan kampus untuk bergegas berangkat bersama-sama ke rumah temanku. Dan ternyata malam itupun hujan dan kami menunggu hujan sampai redah dan hanya ada 3 payung yang tersedia saat semuanya mau bergegas ke rumah saudara Melati.

"ih, gue gak mau ahh kalo sendiri memakai payung kesana apa lagi sampai rambut saya terkena hujan. ngeri ahh" kata ku.
"jadi gimana dong, emm" seru Yoel.

Semuanya berpikir keras mencari ide hingga suasana mendadak hening, dan tiba-tiba cici memecah keheningan.

"aha, gimana kalo lo sama Bryan aja Mawar" seru Cici tiba-tiba.
"Bryan? Emangnya dia mau? Lagian dia aja orangnya sombong dan cuek gitu dan sok lagi, kita kan gak tau dia ada dimana sekarang" kataku
"tenang aja, gue tau dia dimana. Ayo kita jemput dia" ujar Herlan, membuat kami semua penasaran dan penuh rasa kaget.

Ya, Bryan itu lebih tua setahun dari kami dan kuliah disebuah Universitas yang ada di Yogyakarta dengan tetepi berbeda jurusan dengan kami. Dan mereka ini adalah sahabat- sahabat ku di kampus '' Saya Yoel, Cici, Herlan Dan Melati.

Kami pun pergi ke tempat dimana Bryan berada. dan akhirnya kami bertemu dengan Bryan, dan tempat yang dimaksud Herlan adalah kos-kosan Bryan.

"ayolah Bryan, temenin Mawar sebentar aja pun. dia gak ada kawan tuh" rayu Herlan.
"kak, pliss sekali ini aja pun ya, ayolahh" seru aku dengan nada belaga sedih, dan akhirnya dia pun menyetujui ajakan kami.

Sepanjang perjalanan saya memayungin andri dan kami membisu, akupun kehabisan kata-kata. "ohh tuhann, kenapa ini" teriakku dalam hati. Dan tanpa disadari tiba-tiba andri memegang tanganku yang sedang mengepal payung.                                                                                 

''sini payung yah saya pegangin biara jangan terbawa angin'' seru Bryan.          

Tiga jam kemudian...........Dan akhirnya kami selesai memangang serta menyantap hasil panggangan kami lalu kami dan memutuskan untuk pulang.     

Esoknya kami pun pergi candi borobudur, dan seperti kemarin aku bersama Bryan. kami tidak merasa canggung lagi. sepanjang perjalanan kami asyik bercerita, hingga kami pun tak sadar jika sudah sampai tujuan.

Satu jam... dua jam... Dan akhirnya kami memutuskan untuk pulang. sepanjang perjalanan aku dan Bryan menjadi bahan bercandaan mereka.

"cieee, cuiiit cuiiit. Mawar broo, peluk dong Bryan" seru Melati
"haha, iya tuh romantis dikit dong" tambah Yoel

Di pertengahan perjalanan kami berhenti di sebuah kios pingir jalan, katanya sih mereka haus jadi beli es kelapa deh. yang lain sedang sibuk memesan, sedangkan aku Herlan dan Bryan menunggu di atas motor.

"War, mending lo sama Bryan ajaa, cocok loh" bisik Herlan
"emang dia mau"           

"pasti mau, lo mau gak? Kalo mau ntar gue bilang ke Bryan biar dia nembak lo. kalian cocok tau, lagian kalian kan sama sama jomblo. emang lo gak iri liat kami semua punya pasangan, nahh lo sendirian" celoteh Herlan.
"hemm, iya deh lan gue mau" seru aku. 

Tiga hari pun berlalu, hari ini hari minggu dan herlan mengajak aku pergi bersama Bryan. Kami pergi ke pantai, saat itu pantainya sangat indah ombaknya bersahutan seakan menyambut kedatangan kami. Herlan dan Cici pergi entah kemana meninggakan kami berdua.

Hembusan angin pantai membawa kami ke dalam pikiran masing-masing, tak ada satu pun kata yang keluar.

Aku makin salah tingkah begitu juga dengan Bryan.

Di atas batu karang dan deburan ombak yang menggulung gulung, akhirnya Bryan pun membaca sebuah puisi yang menyatakan perasaannya.

"War, lo mau gak jadi cewek gue?" ucap Bryan
"haa? Hmmm gimana yaaa" ujar aku
"dijawab dong, gue mau denger jawabannya War" kata Bryan
"emmm, enggak Bry" kataku
"huhh, ya udah deh" ujar Bryan dengan nada malu dan kecewa
"gak mau nolak maksudnya" seru aku

Tanpa pikir panjang Bryan pun memelukku, aku tenggelam dalam perasaanku, aku membenamkan wajahku di pelukan Bryan. Pantai itu menjadi saksi cinta aku dan Bryan.

Setelah jadian, aku dan Bryan selalu bersama-sama. kami selalu menghabiskan waktu bersama.mulai dari belajar bersama makan malam bersama, ibadah bersama dan merayakan valentine serta tahunbaruan bersama. 

Teryata Bryan yang dulu dan Bryan yang sekarang itu sangat berbeda, sekarang dia menjadi lebih aktif kuliah dan aktif mengikuti organisasi dikampus, waktunya di habiskan dengan rutinnitasnya dikampus.

Semenjak jadian dengan dia, aku bertekad untuk mengubahnya menjadi lebih baik dan hemat dalam keuangan. 

Aku mulai membatasi waktunya untuk bermain futsal , aku memintanya terus belajar dan serius dalam kuliahnya. Dan, perlahan dia mulai mendengarkan aku dengan lebih serius kuliah. Sehingga setiap semester nilainnya meningkat.

Setahun berlalu hubungan kami, begitu banyak rintangan yang kami peroleh bagaimana agar hubungan kami dapat terjaga dengan baik.                             

''War, aku sangat menyayangi mu aku gak mau meninggalkanmu dan aku akan mempertahankanmu, "ujar Bryan sambil mengeluarkan airmata.

"aku juga sayang kamu kok,"ucap ku, Terima kasih udah membalas cintaku "ujar Bryan sambil memelukku.

Tidak terasa sudah dua tahun hubungan kami berlanjut dan sore itu aku mendapat surprise darinya.                 

"sayang, besok aku wisuda datang yah," ujar Bryan. Kata-kata itu membuat aku bangga dan terharu sambil meneteskan air mata. Semua bercampur jadi satu.  Aku merasa aku berhasil membuat orang yang aku sayang akhirnya bisa menyelesaikan wisudanya tepat waktu, Dan dalam hati aku berdoa.'' Terimakasih Tuhan engkau mendengarkan doa-doaku", 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun