Mohon tunggu...
adi pranata
adi pranata Mohon Tunggu... consultan -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Politik Jadul TNI

8 Oktober 2017   07:33 Diperbarui: 8 Oktober 2017   07:51 847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

jika dilihat dari hawa politik menjelang pemilu ini, maka apa yang dilakukan para politikus, militer atau orang yang berpotensi duduk di kursi RI 1 diangap sebagai manuver politik. Apes nya memang terjadi kepada panglima TNI, yang digadang-gadang akan menjadi calon potensial duduk di RI 1 atau paling tidak RI 2. apapun yang dilakukannya saat ini pasti akan diangap manuver politik. 

Jokowi dengan tegas sudah mengatakan bahwa jika TNI itu tidak boleh ikut politik praktis, TNI itu politiknya politik kebangsaan dimana artinya TNI ikut apapun kebijakan politik pemerintah yang sesuai dengan UUD. Namun emage TNI dalam berpolitik praktis itu sudah susah dilepas dari politik Indonesia. 32 tahun TNI berpolitik praktis membuat mereka sudah dicap sebagai tentara politik. 

Mengembalikan TNI pada jalur yang dicita-citakan bukan hal yang mustahil, sekarang tinggal bagaimana pemimpin-pemimpin di TNI para jendralnya tau diri. tau sumpah mereka dan tidak ego akan kekuasaan. sudah rahasia umum, kalau para jendral TNI banyak yang gatal politik, dan sudah target mereka saat bintang-bintang militer mereka lepaskan, mereka bisa mendapat bintang-bintang sipil di pundak mereka. sudah banyak kita lihat bagaimana para jendral itu mempersiapkan masa pensiun mereka untuk menjadi kepada daerah. 

Hak politik itu adalah salah satu bentuk hak asasi manusia, sehingga semua orang tentunya punya hak utuk itu, namun bagi anggota aktif di militer, hak itu dibatasi, dan jika mereka ingin memiliki hak itu maka mereka harus keluar dari militer. sepertiya para jendral harus belajar dari Agus Harimurti (AHY) yang melepaskan kepangkatan militernya untuk ikut dalam pilkada. ini adalah salah satu contoh yang baik dan teladan bagi para jenderal yang sudah gatal dunia politik.

TNI sudah melalui masa reformasi, jangan lagi TNI dibawa ke politik jadul TNI,dimana TNI ikut aktif dalam politik praktis. TNI itu tuganya menjaga keamanan negara bukan kepentingan politik. jika militer digunakan sebagai media politik maka hasilnya akan ada kediktaoran. bersama rakyat TNI kuat artinya TNI itu ada untuk rakyat bukan untuk kepentingan para jendralnya. 

Presiden sudah ingatkan bahwa dia adalah panglima tertinggi TNI, dan ingatkan sumpah prajurit. 

jika memang para jendral-jendral itu sudah gatal politik maka lepaskan jabatannya, lepaskan bintang-bintang militernya. kita yakin para jendral itu bisa berpikir demi kepentingan TNI dan rakyat di banding kepentingannya sendiri. 

Jendral bukan sekedar bintang dipundak, malaikan tentang sumpah sebagai prajurit yang sama apapun pangkatnya. 

jayalah selalu TNI....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun