Mohon tunggu...
Nasywa Zafirah Syahrani
Nasywa Zafirah Syahrani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Airlangga

Universitas Airlangga, Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Mengenal Fenomena Tren Bahasa Anak Jaksel, Menarik?

2 Juli 2022   21:37 Diperbarui: 2 Juli 2022   21:39 1722
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Dengan menanggapi hal ini, Dosen Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga (FIB Unair) Ni Wayan Sartini menanggapi perihal fenomena bahasa gaul ala anak Jaksel.

Menurutnya, bahasa anak Jaksel ini merupakan perkembangan fenomena kebahasaan masyarakat, dan tidak ada yang mempermasalahkan hal itu. Bahasa Jakarta Selatan merupakan hasil dari pemikiran atau ide kreatif.

"Tidak akan menjadi masalah jika masyarakat menggunakan bahasa yang bercampur. Selama penggunaannya berada dalam situasu yang tepat," urai Ni Wayan Sartini seperti dikutip dari laman Unair, Senin (4/4/2022).

Menurut Dr Wayan dengan adanya tren Bahasa Jaksel tidak akan berdampak buruk bagi kedudukan Bahasa Indonesia. Dengan adanya tren ini maka bisa dijadikan sebagai sarana pembelajaran bahasa asing.

Awal munculnya Bahasa Jaksel tidak terlepas dari pengaruh globalisasi, perkembangan teknologi yang sudah semakin cepat dam canggih membuat informasi dan pengetahuan bahasa lebih cepat dicerna. Dalam dunia global, Bahasa Inggris merupakan bahasa pemersatu antara bangsa-bangsa. Terciptanya Bahasa Jaksel merupakan cerminan bahwa masyarakat khususnya pada daerah Jakarta Selatan dan sekitarnya merupakan masyarakat global yang terbuka dan menerima pengaruh dari luar budaya Indonesia.

Pada saat inilah kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara memiliki banyak tantangan.  

Namun di sisi lain dengan adanya tren Bahasa Jaksel ini menjadi sebuah keuntungan bagi beberapa orang. Jika seseorang dapat menguasai dua bahasa atau lebih, maka mereka dikatakan sebagai bilingual, dengan adanya kemampuan bilingual dari dalam diri seseorang maka terlihat bahwa seseorang tersebut juga mempunyai kemampuan muktitasking.

Meskipun ada tren penggabungan bahasa antara Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia atau code mixing, namun kedudukana Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara tidak akan tergeser karena, penggunaan code mixing ini hanya digunakan oleh beberapa kalangan masyarakat Indonesia, dan rata-rata tren ini banyak digunakan di kota-kota besar. Jika dalam situasi formal, tren penggunaan Bahsa Jaksel pun tidak akan digunakan oleh penutur, maka dari itu penutur akan menggunakan bahasa Indonesia yang disesuaikan dengan situasinya.

Dari penjelasan di atas, tidak dapat dipungkiri bahwa tren Bahasa Jaksel akan terus menyebar ke seluruh wilayah di Indonesia dan bukan hanya di kota-kota besar saja. Bahasa Jaksel tersebut akan terus muncul pada setiap generasi. Terutama pada kalangan anak muda, Bahasa Jaksel tersebut dinilai lebih asik digunakan untuk bahsa keseharian karena dinilai lebih gaul dan terkadang mengandung kesan humor di dalamnya.

Hal terpenting dari adanya tren Bahasa Jaksel ini adalah bagaimana kita menyikapinya. Tentu saja kelestarian Bahasa Indonesia harus tetap dijaga di tengah fenomena-fenomena tren bahasa Jaksel yang terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun