Mohon tunggu...
nasywa alviandaputri
nasywa alviandaputri Mohon Tunggu... Lainnya - SMK Telkom Malang

SMK Telkom Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Demokrasi dan Media Sosial

6 Oktober 2020   19:40 Diperbarui: 6 Oktober 2020   19:42 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, demokrasi dalam istilah politik yang berarti pemerintahan rakyat. Bisa disebut bahwa pemerintahan tertinggi dipegang oleh rakyat. Oleh karena itu peran rakyat sangat penting dalam suatu pemerintahan demokratif. Namun bagaimana jika rakyat terpengaruhi oleh media sosial?

Media sosial ini dapat berdampak pada apasaja termasuk demokrasi. Seperti yang sangat kerap kita jumpai sekarang. Banyak sekali berita tentang politik, ekonomi, kesejahteraan rakyat sampai dunia hiburan yang tersebar melalui media sosial.

Diantara berita yang tersebar itu, merupakan informasi yang penting untuk kita ketahui dan tentunya membawa hal positif bagi demokrasi. Tapi kita semua tahu bukan hanya pengaruh positif yang bisa kita dapatkan dari media sosial.

Salah satu ancaman terbesar bagi demokrasi adalah hoax atau berita bohong, dan media sosial adalah tempat yag paling mudah untuk  hoax ini berkembang. Dengan mudahnya orang-orang tak bertanggungjawab mengunggah berita bohong ke media sosial dan langsung begitu saja diserap oleh masyarakat luas. 

Dengan meluasnya hoax serta masyarakat yang mudah terhasut akan sangat berdampak pada demokrasi negara kita. Masyarakat yang tidak mengerti kebenaran dari berita tersebut bisa jadi marah atau ketakutan dan menimbulkan perpecahan. Bukan hanya hoax, tapi adu domba dan penggiringan opini juga sangat merugikan. Dengan kata lain media sosial dapat menjadi lawan bagi demokrasi.

Namun bukan hanya ancaman atau pengaruh buruk, media sosial juga dapat menjadi kawan bagi demokrasi. Banyak sekali berita, tulisan, poster dan lain-lain yang membawa dampak posistif bagi demokrasi kita beredar di media sosial. 

Contohnya ketika ada suatu kebijakan pemerintah yang kita anggap tidak benar, maka berita tenang kebenaran kebijakan pemerintah ini akan memberitahu masyarakat luas bahwa ada yang salah. Dari situ kita tahu bahwa ada yang harus diperbaiki bersama.

Demokrasi tidaklah diwariskan dengan sendirinya, melainkan ditangkap dan dicerna melalui pembelajaran. Maka dari itu pendidikan terhadap pengertian dan pentingnya demokrasi sangatlah penting. 

Tentu saja pembelajaran untuk bijak dalam sosial media juga sangat diperlukan. Dengan itu kita dapat memperkecil kemungkinan tersebarnya hoax dan ancaman terhadap deokrasi dari media sosial

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun