Mohon tunggu...
Aida Naswa Aulia
Aida Naswa Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Mahasiswa Fakultas Pertanian Univ. Widyagama Malang. Pengurus UKM KSR Univ. Widyagama Malang. Tutor SMP di LBB Gold Generation Malang. Gadis energik dari Lamongan. :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tentang Rindu, Chapter 3: Membujuk Rindu

24 Mei 2017   20:12 Diperbarui: 24 Mei 2017   20:18 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang pemudi membujuk rindunya.
Si rindu yg tetap bersikukuh
Tidak tahu diri.
Ia tidak menginginkan es krim, seperti gadis berusia 5 tahun yang kehilangan boneka.
Tidak juga sebuah playstation,
Seperti anak lelaki yg kehilangan sepatu bola favoritnya.
Apalagi coklat.
Tak sopan.
Si rindu tidak mengindahkan pemiliknya.
Si rindu hanya menginginkan pertemuan.

Sial.
Si pemilik kalah.
Jemarinya kaku,
Mulutnya terkunci,
Tenggorokannya tercekat,
Sakit.
Namun tetiba, angannya berlari-lari.
Memungut sisa-sisa percakapan kemarin.
Mengumpulkan sajak-sajak romantis.
Ah iya,
Ada suara gema.
Hatinya menggema dihadapan sajadah.
Ia punya bumerang untuk si rindu.
Doa.
Doa-doanya telah sanggup membelenggu rindunya.
Katanya,
Tenanglah. Diam saja.
Izinkan aku, doa-doamu yg merangkak, berlari, terbang, sekencang-kencangnya.
Kepada Sang Pemilik hati.
Bukan untuk berdebat, apalagi menawar.
Tapi,
Memohon pada-Nya,
Mengemis Kemurahan-Nya,
Agar rindu yg sanggup bersabar, mendapat kemenangan.[caption caption="rebloggy.com/post/love-photography-girl-black-and-white-tumblr-fashion-beautiful-hipster-vintage-i/77054454147"][/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun