Mohon tunggu...
Dion Nasution
Dion Nasution Mohon Tunggu... Menulis

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Manfaat Kenaikan KUM Bagi karire Dosen

9 Juni 2025   14:07 Diperbarui: 10 Juni 2025   08:48 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam dunia akademik, KUM atau Angka Kredit Kumulatif menjadi tolak ukur utama dalam pengembangan karier dosen. Bagi sebagian besar dosen, mengumpulkan KUM hanyalah syarat administratif untuk naik jabatan. Namun sebenarnya, manfaat kenaikan KUM bagi karier dosen jauh lebih besar daripada sekadar naik golongan. Kenaikan KUM bisa membuka pintu menuju pengakuan profesional, peluang akademik yang lebih luas, hingga dampak finansial yang signifikan.

Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang berbagai manfaat kenaikan KUM bagi karier dosen, serta bagaimana strategi menyikapinya secara optimal. Dengan memahami nilai strategis dari KUM, dosen tidak hanya bekerja mengejar angka, tapi juga membangun reputasi akademik yang kuat.

Apa Itu KUM dan Mengapa Jadi Penentu Karier Dosen?

KUM adalah singkatan dari Kredit Unit Minimal atau lebih dikenal sebagai angka kredit kumulatif. Ini adalah akumulasi nilai dari berbagai aktivitas dosen, termasuk pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan kegiatan penunjang lainnya. Jumlah KUM yang dikumpulkan akan menentukan apakah dosen bisa naik jabatan, misalnya dari Lektor ke Lektor Kepala, atau dari Lektor Kepala ke Guru Besar.

Maka tak heran jika banyak institusi mendorong dosennya untuk terus aktif dalam tridharma perguruan tinggi. Karena manfaat kenaikan KUM bagi karier dosen bukan hanya formalitas administratif, tapi merupakan tangga utama menuju pencapaian akademik yang lebih tinggi.

1. Kenaikan Jabatan Akademik dan Prestise Profesional

Salah satu manfaat kenaikan KUM bagi karier dosen yang paling nyata adalah terbukanya peluang untuk naik jabatan fungsional. Setiap tingkatan jabatan memiliki bobot dan pengakuan tersendiri.

2. Lektor, Lektor Kepala, Hingga Guru Besar

Setiap jabatan membawa tanggung jawab dan otoritas yang berbeda. Misalnya, hanya dosen dengan jabatan Lektor Kepala atau Guru Besar yang bisa menjadi pembimbing utama disertasi atau memimpin riset strategis berskala nasional.

Kenaikan jabatan ini akan otomatis meningkatkan posisi dosen dalam lingkungan akademik, sekaligus memberi peluang untuk terlibat lebih luas dalam kegiatan ilmiah dan kebijakan kampus.

3. Pengaruh terhadap Citra dan Kredibilitas

Dengan naiknya jabatan, kredibilitas akademik seorang dosen juga meningkat. Ini akan memudahkan untuk mendapat undangan menjadi pembicara, reviewer jurnal, hingga dipercaya memimpin program studi atau fakultas.

4. Dampak Finansial dan Tunjangan yang Lebih Besar

Tidak dapat dipungkiri, salah satu manfaat kenaikan KUM bagi karier dosen adalah bertambahnya pendapatan. Kenaikan jabatan biasanya dibarengi dengan kenaikan golongan dan tunjangan jabatan fungsional.

5. Tunjangan Jabatan Fungsional

Misalnya, seorang dosen Lektor Kepala atau Guru Besar menerima tunjangan yang lebih besar dibandingkan Asisten Ahli atau Lektor. Perbedaan ini cukup signifikan dan tentu berpengaruh terhadap kesejahteraan dosen dalam jangka panjang.

6. Peluang Insentif dari Publikasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun