Mohon tunggu...
nasti lamag
nasti lamag Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu Rumah Tangga

life is collection of moments

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mama Jacinta, Wanita dengan Bibir Merah Berani

29 September 2016   12:53 Diperbarui: 29 September 2016   13:11 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Mama Jacinta,wanita paruh baya ini duduk di emperan toko sekitar pasar baru sambil mengunyah sirih pinang terlihat menjajakan kain kain tenun khas Timor yang di dapat dari ibu ibu di sekitar kampungnya.Mama jacinta adalah satu di antara belasan ibu pengepul dan penjual kain tenun di seputaran pasar Atambua,yang rata rata mengandalkan hidup dari hasil menjual kain tenun .

Mama Jacinta and friends (dokpri)
Mama Jacinta and friends (dokpri)
Mama Jacinta mempunyai 3 orang putra putri ini mulai menjajakan kain sekitar 2 tahun lalu,setelah kematian sang suami tercinta, tuntutan ekonomi membuat ia harus memutar otak untuk menggantikan tugas suami mencari nafkah dan memenuhi kebutuhan keluarga sehari hari.2 orang putranya telah berhenti sekolah lalu mulai bekerja serabutan,si bungsu sekarang berada di bangku SMP.Di akui mama Jacinta dia mendapat penghasilan yang tidak pasti setiap hari, Semuanya bergantung dengan berapa banyak kain yang dapat di jual per hari.Pulang dengan tanpa ada sehelai kain yang terjual pun sudah di alaminya,hal ini membuat ia kadang terpaksa harus meminjam uang pada tukang kredit keliling.

Kain untuk wisuda anak (dokpri)
Kain untuk wisuda anak (dokpri)
Musim ramai pembeli adalah ketika hari besar agama,atau wisuda mahasiswa yang mewajibkan menggunakan pakaian adat, sudah pasti keuntungan banyak pasti bisa di bawa pulang.

Coin Belanda (dokpri)
Coin Belanda (dokpri)
Giat tawar menawar (dokpri)
Giat tawar menawar (dokpri)
 Mama jacinta juga menjual berbagai pernak pernik asesoris dan keperluan upacara adat,salah satunya coin perak belanda yang coba di tawar mama Jacinta dari seorang nenek yang hendak menjualnya.walaupun coin belanda tersebut sudah di tawar 60 ribu rupiah oleh mama Jacinta tetapi sang nenek penjual ternyata belum berkenan.Sekedar informasi coin perak kuno keluaran belanda dan potugis mempunyai harga berkisar 150 ribu/kepingnya dan banyak di cari untuk keperluan ritual adat.

Kain tenun (dokpri)
Kain tenun (dokpri)
Kain kain adat yang di jajakan mama Jacinta mulai dari harga 100rb hingga 500 rb rupiah,berbeda harga jika kain kain itu berada di outlet yang elite.Pemerintah daerah sudah seharusnya mulai berpikir untuk memberdayakan mama Jacinta and friends,karena sadar atau tidak mereka sudah ikut membantu pemasaran kain Tradional ,masalah yang sering sekali di alami oleh para penenun kain tradisional di Belu,mengenalkan budaya lewat kain tenun dengan banyaknya orang luar yang lebih suka membeli kain buat oleh oleh karena tergiur harga yang terjangkau,dan dari kain tenun trasional juga mama Jacinta and friends dapat menghidupi keluarga nya ,walaupun terkadang harus Berkejar kejaran dengan tukang kredit yang menagih hutang,atau satpol PP yang datang dan merazia emperan tempat mereka berjualan. “Apapun saya siap hadapi demi keluarga tercinta”,satu kalimat yang keluar dari bibir mama Jacinta yang bewarna merah berani akibat nikmatnya mengunyah sirih pinang, di hawa siang yang panas,se panas semangatnya untuk menjalani hidup yang serba kekurangan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun