Mohon tunggu...
nasti lamag
nasti lamag Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu Rumah Tangga

life is collection of moments

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dirgahayu Persit Kartika Chandra Kirana ke-75!

7 April 2021   08:37 Diperbarui: 7 April 2021   14:27 2247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjadi istri seorang Tentara adalah salah satu kebanggaan buat saya. Pernah menjadi   bagian dari organisasi Persatuan istri Tentara (Persit) juga menjadi pembelajaran tersendiri  karena  banyak seni hidup untuk di jalani dan di pelajari. Dua orang anak saya lahir tanpa di dampingi bapak nya karena tugas yang diembannya bertahun tahun tidak memungkinkannya untuk pulang dan melihat anak-anaknya lahir. Berpindah pindah satuan dari satu provinsi ke provinsi lain  ,baik di wilayah yang kata orang bukan tempat favorit   ,tetap selalu  saya jalani dengan senang hati.

Anak  anak kami pun memiliki banyak pengalaman, diantaranya mereka bersekolah di banyak tempat,TK  3 sekolah ,SD bisa  sampai 4 sekolah. Saat kepindahan pun tidak mengenal waktu  , terkadang begitu menerima SKEP, suami langsung berangkat  sehingga saya dan anak anak menyusul kemudian. Mengepak barang-barang sendiri hingga mengirim nya lewat ekspedisi  laut dan darat  sudah biasa saya tangani.

Persit Yonif 743 tahun 2003/dokpri
Persit Yonif 743 tahun 2003/dokpri
Rumah  kost sampai rumah dinas  yang  bagus pun sudah pernah kami tempati, dengan gaji  awal suami dimana kami menikah  tahun 1998 sekitar 800 ribu an untuk kami berdua, selalu saya syukuri .

Dinamika kehidupan awal menjadi istri tentara tentunya juga menjadi pembelajaran yang berharga untuk saya. Di awal pernikahan dimana saya harus mulai membiasakan  kehidupan  asrama dan terjun dalam kegiatan organisasi Persit , kemudian hidup disiplin  , belajar menjadi istri perwira muda ,junior ,bawahan sampai pada saat saya di  tuakan di saat satu tahun menikah membuat saya harus cepat bisa belajar untuk menasihati  dan mencari solusi untuk ibu ibu anggota yang umurnya jauh di atas saya  dengan segudang permasalahan yang kadang tidak terbayang kan oleh saya sama sekali harus saya hadapi.

Silahturahmi istri Pama 92 tahun 1998/dokpri
Silahturahmi istri Pama 92 tahun 1998/dokpri
Seni  nya  tergabung dalam organisasi Persit  adalah selalu mengajarkan arti kata sabar  dan bersyukur dalam kehidupan , mendukung tugas suami   ,menghormati yang lebih tua  atau di  tuakan , kerja sosial tanpa pamrih,tulus  ,loyalistas  ,bisa bekerjasama dalam organisasi, menghilangkan ego pribadi ,belajar menempatkan diri  ,tidak  banyak mengeluh , dan bermental baja. Hal yang wajib dilakukan sebagai istri seorang perwira adalah menjadi contoh untuk anggota  atau menjadi anggota yang baik , menjadi junior  yang  menghormati  senior dan  menjadi senior yang mengayomi junior ,mendampingi suami di manapun  bertugas dan mempunyai kewajiban untuk mengutamakan keluarga agar terurus dengan baik   ,menjaga nama suami dan institusi.

Apakah bisa  semua di laksanakan  ? ternyata bisa !

Dengan segala keterbatasan saya, sehingga sampai hari inipun saya  masih tetap belajar  . " Menjadi anggota Persit tidak ada Sekolah nya " kata senior  yang baik hati , tapi Persit adalah organisasi yang bisa membuat diri lebih baik lagi  dalam kehidupan berorganisasi dan bermasyarakat dan menjadi bekal diri kelak saat suami bertugas di lingkup luar TNI AD dan kita kembali di percaya untuk bergabung di organisasi baru.

Pernah di Persit dan bersama di Kepengurusan DWP KBRI Port Moresby/dokpri
Pernah di Persit dan bersama di Kepengurusan DWP KBRI Port Moresby/dokpri
Saat akan menjadi  seorang istri Tentara  dan menjadi  dari bagian organisasi Persit , anda akan di wajibkan mengurus tumpukan surat bermaterai  sebagai bukti bahwa anda bersedia mematuhi semua aturan dan  apa saja yang menjadi kewajiban seorang istri tentara. Nasehat dari teman , senior dan atasan suami sangat perlu untuk di dengar  karena  suksesnya   seorang  prajurit TNI menjalan tugas pasti lah atas dukungan istri tercinta,
Di organisasi baru bersama para Senior tercinta/dokpri
Di organisasi baru bersama para Senior tercinta/dokpri
Pernah mendengar nasehat teman saya  ibu Mia Kunto  istri dari Brigjen TNI Kunto Arif yang mengatakan  bahwa " Persit bukan Penghalang ,Tapi Penyemangat " kata kata ini sangat sesuai di era sekarang  ,di mana banyak sekali anggota Persit ,baik dari istri Tamtama ,Bintara dan Perwira di beri kesempatan  untuk mengejar karier impian mereka  tanpa melupakan jati diri mereka sebagai pendamping seorang Prajurit  di mana hal itu adalah kewajiban mereka sebagai anggota Persit . 

Tentunya saya juga banyak bersyukur bahwa ketua umum Persit  Kartika Chandra Kirana ,Ibu Hetty Andika Perkasa sangat mendukung penuh  anggota nya untuk mengali kemampuan diri untuk menjadi pribadi yang berkualitas ,menjadi pendamping prajurit TNI yang tangguh  serta menjadi  seorang ibu  yang kelak menciptakan generasi yang hebat . Hal ini terlihat jelas dari pemilihan tema  peringatan 75 tahun Persit  tahun ini yaitu

"Persit Kartika  Chandra Kirana Meningkatkan Kreatifitas dan Produktivitas untuk Menciptakan  Keluarga Yang Mandiri dan Tangguh di masa Pandemi ".

Silahturahmi bersama Istri 92/dokpri
Silahturahmi bersama Istri 92/dokpri
Sebagai salah satu contoh istri Prajurit TNI AD  masa kini yg memilih  berkarier tapi tetap bisa menjalankan kewajibannya   di era sekarang  adalah Ibu Elesta Apriliani, istri dari Pratu January Ferdiansyah,  yang berprofesi sebagai Pilot pesawat udara.

Istri  Prajurit TNI AD  lainnya adalah yang saya kenal dengan baik dan  memilih tetap berkarier dan dengan bangga menjalani kewajiban nya sebagai  anggota  Persit adalah ibu Hesti Imam ,istri dari Mayjen .Purn. Imam Edy Mulyono yang kini menjabat sebagai Dubes Venezuela .Saya yakin  cerita ketangguhan menjadi istri prajurit terutama saat menjadi istri danki kompi markas 744 di Dili  di tahun 1988 akan selalu di bawa hingga  sekarang di saat beliau di percaya memimpin organisasi  Dharma Wanita Persatuan KBRI Caracas,Venezuela.

Ketika  mendampingi suami berdinas di Kodim Belu tahun  2006 , saya sering dibuat kagum oleh istri anggota di pelosok seperti di  sepanjang perbatasan Belu  -Timor Leste,  baik istri Danramil sampai anggota- anggotanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun