Silvester bersama sang ibu(baju putih)/dokumentasi pribadi
Silvester Johan Siswa SMA Negri Harakakae, dari kabupaten Malaka adalah satu dari puluhan peserta seleksi calon tamtama 2017 gelombang pertama area pendaftaran kabupaten Malaka dan Belu di bawah koordinasi Kodim Belu.Pemuda perbatasan yang dari SD telah bercita-cita menjadi anggota TNI AD ini , kesehariannya  selain bersekolah,juga sangat rajin membantu kedua orangtuanya yang berprofesi sebagai petani.Mengurus sawah seluas 1 hektar di Harakakae, menggembala beberapa ekor sapi, mencari kayu bakar adalah tugasnya setiap hari.
Niat menjadi anggota TNI sudah terlihat oleh sang ibu Susana Santi yang cuma bisa merestui dan mendukung, walaupun akhirnya ia akan merasa kehilangan salah satu putranya Jika nantinya lolos dan menjadi anggota TNI. Tutur sang ibu, terlihat dari kegigihan nya selepas membantu sang ayah di ladang,ia selalu menyempatkan diri untuk olah fisik di sore hari,lari sekitar puluhan kilometer di hutan belantara,latihan pul up di Batang pohon,menjalani hidup sehat tanpa rokok,tindik telinga dan tatto menjadi gaya hidupnya semenjak duduk di bangku SMA.
Persiapan sebelum berangkat (dokumentasi pribadi)
Hari Minggu ini setelah seleksi administrasi dan memenuhi syarat,saatnya untuk berangkat ke Korem Kupang mengikuti seleksi akhir sebelum menempuh pendidikan.Terlihat banyak orang tua dan saudara berkumpul untuk mengantar kepergian menggunakan 2 Bus menuju Kupang.
Persiapan sebelum berangkat (dokumentasi pribadi)
Baris dengan wajah optimis para pemuda perbatasan,datang dengan berbagai macam alasan .Tiba dari kabupaten Malaka dan seputaran Atambua sejak pagi buta di markas kodim ,cuma doa yang teriring dari mama mama para calon tamtama TNI AD.
Orang tua para calon Tamtama (dokumentasi pribadi)
memang banyak motif untuk menjadi anggota TNI,pertama memang berminat menjadi anggota, ada juga pemikiran kalau sarjana percuma balik ke perbatasan karena minimnya peluang kerja  di kabupatennya, ada juga yang menganggap memang ini salah satu satunya peluang karir, karena sebagian datang dari keluarga yang terbatas yang tidak sanggup membiayai kuliah mereka.siap mendarma bhaktikan diri mereka kepada Ibu pertiwi merupakan pilihan yang patut kita apresiasi dari para pemuda perbatasan.
Waktunya menuju Kupang (dokumentasi pribadi)
Mudah mudahan Beberapa dari mereka nanti nya akan menjadi Tamtama TNI AD yang hebat, yang membuat bangga orang tua dan daerahnya, dan akan kembali datang menjaga perbatasan , sebagai batas Kedaulatan NKRI, yang merupakan harga mati.Semangat Pemuda perbatasan, Hidup TNI AD.