Mohon tunggu...
Nasrun Aminullah Muchtar
Nasrun Aminullah Muchtar Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Muballigh Jemaat Ahmadiyah Indonesia

"Ketika tiba saatnya nanti Rabb-ku memanggilku, aku ingin dalam keadaan sedang mencintai-Nya yang sedalam-dalamnya"

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Khalifah Islam Saat Ini

26 Januari 2021   12:00 Diperbarui: 21 Maret 2021   05:53 1613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahun 1982 Hadhrat Mirza Nasir Ahmad wafat dalam usia 71 tahun. Kemudian terpilih Hadhrat Mirza Tahir Ahmad menjadi Khalifah al-Masih yang keempat hingga tahun 2003. 

Berikut kiprah Khalifah al-Masih Keempat selama menjabat:
- Melakukan kunjungan ke Spanyol untuk peresmian Masjid yang baru selesai dibangun.
- Mencanangkan pembuatan 100 buah rumah untuk orang miskin dalam Buyutul Hamd.
- Mencanangkan progam Waqf-e-Nou, mewaqafkan anak yang masih dalam kandungan untuk berkhidmat kepada Islam.
- Membangun panti jompo dan Bilal Fund.
- Membangun Tahir Heart Hospital, Rumah Sakit khusus jantung di Kota Rabwah, Pakistan.
- Mengembangkan sistem pengobatan homeopathic di seluruh cabang-cabang Ahmadiyah dunia.
- Membangun International Research Institute.
- Program Alqur'an diterjemahkan ke dalam 100 bahasa di dunia.
- Melakukan kunjungan ke negara-negara Afrika.
- Mendirikan Maryam Fund untuk membantu biaya nikah orang-orang miskin.

Beliau hijrah ke London setelah 2 tahun menjadi Khalifah, akibat penentangan terhadap Jamaah Ahmadiyah semakin meningkat semenjak ditetapkan oleh pemerintah Pakistan sebagai minoritas non-muslim.

Dengan berkantor pusat di London, Khalifah Ahmadiyah membentuk Moslem Television Ahmadiyya yang menyiarkan dakwah Islam 24 jam nonstop tanpa iklan ke seluruh dunia.

Hadhrat Mirza Tahir Ahmad sempat mengadakan lawatan ke Indonesia pada tahun 2000 untuk bertemu para anggota Ahmadi, beliau juga diterima oleh Presiden Abdurrahman Wahid dan Ketua MPR Amien Rais. Tiga tahun setelah kunjungan dari Indonesia beliau wafat dalam usia 75 tahun.

Ketika diadakan pemilihan Khalifah al-Masih kelima tahun 2003, terpilihlah Hadhrat Mirza Masroor Ahmad yang memimpin Jamaah Ahmadiyah hingga sekarang. 

Berikut kiprah Khalifah al-Masih Keempat selama menjabat:
- Mendirikan Institusi pendidikan mubaligh, Jamiah Canada.
- Mencanangkan gerakan waqf para dokter ahmadi di seluruh dunia.
- Membentuk Tahir Foundation.
- Meresmikan Masjid Baitul Futuh di Morden, Inggris, sebagai Masjid terbesar di Eropa Barat.
- Melakukan kunjungan ke Afrika Barat dan Afrika Timur dengan meresmikan 21 Masjid baru.
- Meresmikan Masjid Baitul Ahad, Masjid terbesar di Jepang.
- Meresmikan Masjid Baitun Nur, Masjid terbesar di negara Kanada.
- Mendirikan Institusi pendidikan mubaligh, Jamiah United Kingdom.
- Mendirikan Bank Mata dan Fire Rescue di Rabwah.
- Membangun Madrasah Hafiz Qur'an di negara Ghana.
- Melakukan kunjungan German, Spanyol, Swiss, Belgia dan Prancis untuk bertemu para tokoh-tokoh negara dan beliau berpidato di Parlemen Inggris dan di Parlemen Eropa.
- Melakukan kunjungan ke Mauritius, Belgia, Jerman, Singapore, Jepang dan Australia. Beberapa tempat untuk peresmian Masjid-Masjid.
- Membentuk suatu badan amal sosial yang diberi nama Humanity First, yang perwakilannya ada di setiap negara.

Humanity First juga selalu berperan serta dalam membantu masyarakat yang terdampak oleh bencana alam seperti tsunami besar yang terjadi di Aceh dan gempa-gempa bumi di berbagai belahan dunia.

Humanity First juga membawahi program donor darah yang dilakukan oleh seluruh ahmadi setiap tiga bulan sekali, mencanangkan program donor kornea mata, membangun Rumah Sakit dan sekolah-sekolah gratis, terutama di negara-negara tertinggal seperti di Benua Afrika. Dan masih banyak program-program sosial lainnya di seluruh dunia.

Konsep Khilafah yang sudah ada di Jamaah Ahmadiyah bisa menjadi solusi bagi umat Islam yang merindukan kepemimpinan, terutama sekali golongan yang sangat mengebu-gebu ingin terbentuknya Khilafah. 

Khilafah Islam Ahmadiyah bukanlah khilafah politik yang menghendaki suatu teritorial kekuasaan, melainkan hanya sebagai pemimpin spiritual dalam mempersatukan umat di seluruh dunia. Setiap umatnya tetap harus patuh kepada hukum yang berlaku di negaranya masing-masing, dengan tidak mengurangi ketaatannya kepada Khalifah atau Amirul Mukminin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun