Mohon tunggu...
BaksoLahar Nasrulloh
BaksoLahar Nasrulloh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Owner Bakso Lahar, Channel Youtube Dengerin Hati

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Menyederhanakan Pengobatan

11 Mei 2021   06:39 Diperbarui: 11 Mei 2021   06:42 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Mengobati Penyakit. Obat yang diilhamkan Allah langsung ke seluruh manusia dan makhluk tanpa belajar dan anslisa. Yaitu, respon terhadap rasa lapar, haus, kedinginan, dan lelah dengan melakukan sesuatu yang berkebalikan atau menghilangkan kondisi tertentu.

Pengobatan yang membutuhkan analisa dan diagnosis untuk diketahui sebab dan obatnya. Penyebabnya, ada patogen asing yang masuk ke tubuh, tidak berfungsinya atau perubahan struktur organ tubuh. Kadang hingga level pada penanganan medis.

Tahap pertama, obatilah diri sendiri oleh diri sendiri. Kita sebagai dokter sebelum pengobatan ke dokter. Obat yang utama adalah makanan dan minuman yang dikonsumsi setiap hari. Ini harus menjadi sumber pengobatan. Para ahli kesehatan berkata, "Setiap penyakit yang masih bisa diatasi dengan makanan sehat dan pencegahan, tidak memerlukan obat-obatan."

Mengapa saat ini pengobatan lebih mengarah ke kimiawi? Menurut Ibnu Qayyim, dalam kitabnya Zadul Ma'ad, kebanyakan yang dikonsumsi adalah makanan variatif atau kompositif sehingga menimbulkan penyakit komplikasi. Jadi bagaimana menyederhanakan pengobatan? Bagaimana makanan dan minuman keseharian bisa menjadi obat?  Mulailah dengan menyederhanakan gaya hidup terutama dalam makan dan minum. Mulai memperbaiki kesehatan jiwa dengan taat kepada Allah dan menghidupkan Sunnah Rasulullah saw.

Menurut Ibnu Qayyim, pengobatan penyakit harus ditopang dengan bersandar, tunduk, pasrah, merendahkan diri dan bertawakal pada Allah, berpulang kepada hukum Allah, bersedekah, berdoa, bertaubat, istighfar, berbuat baik,  menolong dan menghilangkan kesulitan bagi orang lain merupakan bagian dari proses pengobatan sebuah penyakit. Jadi pengobatan penyakit harus komprehensif bukan sekedar mendatangi para ahli medis saja. Memadukan keduanya membuat proses penyembuhan menjadi lebih cepat.

Kekuatan jiwa, karakter yang kuat, ruhani yang kokoh karena bersandar pada Allah akan mendukung dalam mengusir dan mengatasi penyakit. Penyakit dengan obatnya sama namun tingkat kesembuhannya akan berbeda tergantung dari kekuatan jiwanya. Sebagai contoh, mereka yang jiwanya kokoh, sengatan binatang berbisa yang beracun cukup dengan membaca surat Al-Fatihah maka langsung sembuh.

Muhammad Nursi cukup membacakan Bismillah dan beberapa surat di Al-Qur'an, lalu tangannya memegang bagian tubuh Junaid Al-Baghdadi, maka penyakit Imam Al-Junaid langsung sembuh. Kebersihan dan kekuatan jiwa seseorang akan mempercepat proses penyembuhan terhadap penyakit.

Sebelumnya saya sangat heran dengan buku-buku yang membahas pengobatan Rasulullah saw, karena sangat sederhana dan tak butuh ilmu yang sangat mendalam. Bisa jadi penyebabnya karena lurusnya gaya hidup dan kedekatan jiwa pada Allah, inilah yang menyebabkan proses penyembuhan penyakit menjadi sangat sederhana.

Gaya hidup yang kompleks. Gaya hidup tanpa bingkai moralitas. Gaya hidup yang semakin mengeraskan dan menghitamkan hati,  menyebabkan kompleksitas juga dalam penyembuhan penyakit. Sederhana dalam hidup maka penyakit dan penyembuhannya pun semakin sederhana.

Channel Youtube Dengerin Hati

Nasrulloh Baksolahar 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun