Mohon tunggu...
BaksoLahar Nasrulloh
BaksoLahar Nasrulloh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Owner Bakso Lahar, Channel Youtube Dengerin Hati

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cerdas Tanpa Akal

10 Mei 2021   11:02 Diperbarui: 10 Mei 2021   11:39 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Manusia mampu berfikir dan belajar. Dianugerahi akal dan hati. Sudah bergenerasi menetap di bumi. Melimpah ilmu yang ditransfer dari satu genarasi ke generasi. Apa hasilnya?

Karyanya tetap tak bisa menghasilkan madu. Rumahnya tak sempurna seperti lebah. Andai pun melampaui keahlian seluruh makhluk, itu tidaklah aneh. Dengan anugerah akal, berfikir dan belajar, semua bisa dilampauinya. Yang aneh, hewan dapat melampaui karya manusia, padahal tak berakal.  Tanpa proses berfikir-belajar pula. Bagaimana bisa?

Semuanya takdir Allah. Rancangan Allah. Allah Maha Berkehendak atas segala sesuatu. Telisiklah, penyebab hewan diberi kemampuan luar biasa tanpa perlu akal dan proses berfikir. Mengapa tiba-tiba seorang anak hewan langsung memiliki kemampuan seperti induknya?

Perhatikan semut dan lebah, pengorganisasian kelompoknya sangat luar biasa. Ada struktur organisasi dan komandan. Pembagian tugas yang jelas sesuai kemampuannya. Bahu-membahu seperti telah ahli dalam manajemen dan kepemimpinan. Hebatnya, yang terlibat memiliki kemampuan yang sama.

Apakah lebah dan semut bersekolah? Membangun training center yang komprehensif dan modern. Merancang sistem pendidikan. Memiliki jalur komunikasi yang mendisiplinkan seluruh timnya. Bagaimana mengajarkannya? Sehingga proses kerjanya sangat detail tanpa cacat.

Modal hewan hanya satu, taat dan patuh kepada Allah. Tak menyimpang dan membangkang. Tak ada kelalaian dan kesia-siaan. Totalitas dan loyalitas waktu dan karyanya hanya menunaikan peran yang Allah gariskan. Dengan ini saja, Allah menganugerahkan kecerdasan luar biasa tanpa akal.

Dalam pembangkangan, manusia tetap mampu menciptakan teknologi yang canggih. Sebabnya, dianganugerahi akal dan kemampuan belajar. Namun energi, waktu dan sumberdaya yang dikorbankan sangatlah besar. Hasilnya pun hanya kerusakan pula. Andai totalitas dan loyalitasnya hanya Allah. Maka hasilnya akan sangat menakjubkan. Peradaban Surga akan tercipta.

Channel Youtube Dengerin Hati 

Nasrulloh Baksolahar 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun