Mohon tunggu...
BaksoLahar Nasrulloh
BaksoLahar Nasrulloh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Owner Bakso Lahar, Channel Youtube Dengerin Hati

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Menyerap Mukjizat Rasulullah Secara Alamiah

9 Mei 2021   23:26 Diperbarui: 9 Mei 2021   23:28 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Mukjizat, peristiwa maha dahsyat atas kehendak dan ijin Allah. Hanya Allah yang dapat melakukan. Semuanya melampaui batas akal dan kemampuan manusia. Allah menantang manusia untuk membuat Al-Qur'an satu surat saja. Dapatkah? Tantangan ini menunjukkan ketidakberdayaan dan ketidakmampuan abadi manusia.

Keterjagaan keaslian Al-Qur'an dan As Sunnah merupakan mukjizat. Bagaimana mungkin sebuah kata dapat ditelusuri dari penutur ke penutur lainnya tanpa ada sedikit pun perbedaan? Setiap karakter, akhlak dan keseharian sang penutur terdokumentasikan dan terseleksi dengan rapih, jelas dan terjaga. Adakah yang sanggup melakukan hal ini?

Fakta sejarah sebuah bangsa saja diyakini dimanipulasi oleh sang pemenang saja. Fakta yang belum ratusan tahun saja diperdebatkan keaslianya. Padahal jejak dan monumennya masih ada. Padahal penuturnya masih ada yang hidup. Hawa nafsu yang membuat segala sesuatu menjadi remang dan dikaburkan.

Mukjizat Al-Qur'an bukan mukjizat akrobatik. Menyulap sesuatu seketika dalam hitung detik. Kemukijzatan Al-Qur'an dapat diserap menjadi sebuah jati diri yang disinari dan diselubungi kemukijzatan dengan proses alamiah melalui penempaan  dan pendidikan. Kemukijzatan Rasulullah saw dapat ditularkan dan diduplikasikan ke setiap orang.

Proses kemukijzatan Nabi Musa cukup hanya mengetukan tongkatnya. Kemukijzatan Nabi Isa, seketika langsung menyembuhkan dan menghidupkan yang telah mati. Namun bagaimana proses kemukijzatan Rasulullah saw? Berproses secara alamiah dan ilmiah. Ada tahapan dan strateginya. Ada energi dan upaya yang diakukan. Ada pengorganisasiannya.

Rasulullah saw memenangkan perang Badar. Diawali dengan menyiapkan pasukan dan persenjataan. Menempatkan pasukan diposisi yang tepat. Mengatur pergerakan pasukan dan barisan. Setelah itu bermunajat yang kokoh dan pasrah. Disitulah Allah menurunkan malaikatnya. Proses ini dapat diduplikasikan oleh setiap yang bertakwa.

Saat perang Kemerdekaan Republik Indonesia. Peristiwa ini pun terulang. Saat perang Afghanistan dan Bosnia, peristiwa ini terulang. Saat perang Yarmuk dan Qadisiyah di era Umar bin Khatab, peristiwa ini terulang pula. Inilah bukti bahwa kemukijzatan pada diri Rasulullah saw terus berulang di setiap zaman dan manusia. Bila diterapkan pada tataran ekonomi, sosial dan kekuasaan, maka kemukijzatannya dapat terulang kembali juga.

Nasrulloh Baksolahar

Channel Youtube Dengerin Hati 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun