Mohon tunggu...
BaksoLahar Nasrulloh
BaksoLahar Nasrulloh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Owner Bakso Lahar, Channel Youtube Dengerin Hati

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Penetrasi atau Konsolidasi?

29 Oktober 2018   08:58 Diperbarui: 29 Oktober 2018   08:57 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Memilih, tumbuh cepat tanpa pondasi? Atau lambat berjalan dengan pondasi? Semestinya dua hal dipadukan antara pertumbuhan dan membangun pondasi. Namun bagaimana bila menghadapi salah satu kondisi?

Dunia itu indah. Ibarat padi, cepat menguning dan dipanen. Ini yang menyilaukan. Hasilnya cepat namun usianya pendek. Kesuksesan yang cepat, biasanya hancur dengan cepat pula. Hancur bukan untuk memberangus tapi agar kembali berfikir tentang pondasi.

Hasilnya lambat, namun berpijak pada pondasi yang kokoh. Ini lebih baik, daripada cepat tetapi hancur. Lambat yang jumud akan menghancurkan pula. Tetapi lambat yang memadukan pertumbuhan dan membangun pondasi itulah kekuatan.

Penetrasi selalu dibarengi konsolidasi. Konsolidasi yang menghasilkan penetrasi. Konsolidasi bentuk kelambatan untuk menggalang kekuatan. Penetrasi, memanfaatkan  konsolidasi untuk pertumbuhan. Penetrasi terus bisa hancur. Konsolidasi terus tidak ada pertumbuhan. Memilih pondasi, tetap hidup tetapi lambat atau cepat tanpa pondasi tapi hancur?

Di masa Abu Bakar, kondisinya hampir porak poranda. Fokusnya sedikit penetrasi ke Romawi dengan pengiriman Usamah bin Zaud, tetapi mengutus Khalid bin Walid untuk memberangus kaum murtad yang mengaku Nabi dan tak mau membayar zakat?

Di masa Ali Bin Abi Thalib, fokusnya konsolidasi. Menghancurkan kekuatan Khawarij, berdamai dengan Aisyah dan Muawiyah. Di era ini, tidak ada penetrasi ke luar wilayah yang sudah dikuasai, namun tak ada wilayah Islam yang dirampas oleh Romawi. Konsolidasi memunculkan kelambatan tetapi membangun kekuatan untuk tumbuh kembali.

Di masa Utsman bin Affan, penetrasi sangat luar biasa, perluasan wilayah sangat cepat. Kekayaan berlimpah. Rumah-rumah mulai tampil mewah dan ditingkat. Abu Dzar Al Gifari melantangkan untuk kembali kepada pondasi. Disinilah benih-benih kehancuran dimulai.

Andai memilih kelambatan dalam membangun pondasi dengan pertumbuhan dengan melupakan pondasi, mana yang dipilih?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun