Mohon tunggu...
BaksoLahar Nasrulloh
BaksoLahar Nasrulloh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Owner Bakso Lahar, Channel Youtube Dengerin Hati

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Hanya Allah

15 Oktober 2018   07:59 Diperbarui: 15 Oktober 2018   08:19 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Siapa yang menciptakan kita? Siapa yang mentakdirkan kita lahir dari orang tua, bersama saudara dan di tempat tertentu?

Siapa yang menjaga kita di alam rahim, yang mengalirkan air susu, yang menumbuhkan kasih saya semua orang saat kita bayi?

Siapa yang menciptakan semesta agar kita bisa hidup dengan nyaman? Siapa yang menciptakan air, udara, tanah, tumbuhan agar kita bisa hidup, makan dan minum?

Bila mata kita menuju pada diri dan ke setiap sudut ruang disemesta ini, maka kita bukan melihat makhluk-Nya tetapi melihat kekuasaan-Nya, Maha Pencipta-Nya, Maha Pemelihara-Nya? Adakah ruang dan waktu dimana tidak ada peran Allah di dalam-Nya?

Takdir adalah sekenario Allah yang telah tertulis sebelum manusia ada. Dia adalah garis kehidupan. Adakah yang tahu? Manusia berikhtiar sesuai dengan hukum-Nya? Bagaimana hasilnya, serahkan semua pada Allah. Bila kita kagum pada semesta, mengapa kita tidak kagum terhadap takdir yang menimpa kita?

Tunaikan kewajiban kita pada Allah, hanya itu tuntutan kehidupan. Hanya itu yang bisa menciptakan kebaikan dan keberkahan hidup. Mengapa berpusing dengan segala hal yang ada di kehidupan ini? Mengapa harus menghancurkan jiwa dengan segala yang terjadi di kehidupan ini. Fokus hidup pada Allah, setelah itu jangan pedulikan apa yang terjadi.

Hidup itu mudah. Hidup itu sederhana. Hidup itu penuh keberlimpahan. Keruwetan hidup karena kita salah fokus di kehidupan ini. Salah memilih jalan. Salah melakukan yang seharusnya.

Bila engkau sadar, sesungguhnya saat melihat, mendengar dan merasakan sebenarnya sedang berinteraksi langsung dengan Allah.  Merasakan kehadiran Allah disetiap ruang dan waktu. Merasakan pengawasan Allah disetiap detak jantung dan hirupan nafas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun