Mohon tunggu...
BaksoLahar Nasrulloh
BaksoLahar Nasrulloh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Owner Bakso Lahar, Channel Youtube Dengerin Hati

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Anies Kuda Hitam Pembungkam Jokowi?

10 Juli 2018   09:35 Diperbarui: 10 Juli 2018   09:55 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pilkada serentak sudah selesai. Yang terbaca, Jokowi masih cukup kuat. Para pemenang di Jawa sudah mendeklarasikan dukungan ke Jokowi. Melihat hal ini banyak yang sebelumnya malu-malu mendukung Jokowi sekarang mulai tampil vulgar. JK, TGB dan Gatot, di media massa semakin jelas dukung kepada Jokowi.

JK butuh Jokowi untuk kepentingan Golkar di tahun 2024. Dimana Airlangga sudah digadang dan siap menjadi calon Wapresnya Jokowi. TGB memang sudah lama terlihat cendrung ke Jokowi. Ini semakin jelas ketika TGB dipanggil KPK. Ada yang berkata ini aksi penyelamatan.

Gatot dipecat oleh Jokowi sebelum masa jabatannya habis. Namun semakin hari terlihat ini hanya sebuah strategi mengalihkan suara pendukung Prabowo ke Gatot lalu ke Jokowi. Jadi siapakah calon yang bisa head to head dengan Jokowi? Prabowo, Anies dan Aher.

AHY bukan pihak yang head to head dengan Jokowi. AHY lebih cendrung ke Jokowi daripada ke Prabowo. Ini terlihat saat Pilkada Jawa Barat dimana Dedi Mizwar yang diusung Demokrat lebih cenderung ke Jokowi. Begitu juga saat Pilgub Jatim, pasangan yang diusungnya cendrung ke Jokowi.

Di saat Jokowi semakin kuat. Bagaimana dengan kubu Prabowo? Prabowo memang masih kuat dan sangat kuat untuk menjadi lawan Jokowi. Namun hanya kekuatan Prabowo saja tidak akan bisa menjungkalkan Jokowi. Butuh tambahan pangsa pasar suara baru untuk memenangkan pertarungan dari kubu Prabowo.

Anies Baswedan bisa menjadi alternatif untuk menambah pangsa pasar suara baru. Anies bisa dimajukan sebagai cawapres atau capres.

Penciptaan mitos kadang dibutuhkan dalam politik. Karena cara berfikir untuk memilih sebuah figur sering kali tidak rasional. Mitos hukum karma bisa dijadikan sarana untuk menarik pemilih emosional. Dan itu ada pada Anies.

Gegap gempita kemenangan Jakarta bisa dikapitalisasi. Saat ini semua media tertuju ke Jakarta. Anies menjadi figur yang kuat dan populer. Kinerjanya cukup berhasil dijelang awal pemerintahannya.

Anies cendrung netral dan lebih diterima oleh beragama pemikiran. Pihak nasionalis maupun religius. Baik muslim maupun non muslim.

Anies cendrung diterima oleh partai koalisi. PKS sudah jauh-jauh hari mengusulkan Anies baik sebagai capres maupun cawapres. PAN tidak akan gundah bila Anies yang maju. Karena dia pun mewacanakan hal yang sama.

Aher bisa saja dijadikan Cawapres. Namun pangsa pasar suara Aher sudah bisa tercover dengan munculnya Prabowo atau Anies sebagai capres atau Anies sebagai cawapres.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun