Mohon tunggu...
BaksoLahar Nasrulloh
BaksoLahar Nasrulloh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Owner Bakso Lahar, Channel Youtube Dengerin Hati

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kedengkian dan Self Development

16 Januari 2017   13:40 Diperbarui: 16 Januari 2017   13:45 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bila senang melihat orang lain susah dan susah melihat orang lain senang, atau ada tidak ridha terhadap limpahan nikmat pada orang lain itulah tanda kecil kedengkian.

Dengki seringkali menjadi awal sebuah kejahatan dan kemungkaran. Siapa pun bisa terjangkit penyakit ini. Seperti Syetan, awalnya hamba Allah yang sholeh namun berubah menjadi menyesatkan ketika terkena penyakit dengki pada Adam.

Ada beberapa pemahaman yang perlu ditanamkan agar dengki bisa diminimalisir. Kita harus paham fitrah dan hukum kehidupan yang bertingkat tingkat dan berbeda beda pada setiap manusia.

Tuhan melebihkan nikmat tertentu pada setiap manusia, itulah hukum kehidupan. Setiap manusia memiliki potensi yang berbeda, bakat, kecendrung yang berbeda dan bertingkat. Semua adalah ujian untuk melihat kualitas manusia.

Mereka yang dengki karena tidak bisa melihat potensi dirinya sendiri dan hanya melihat kelebihan dan keberlimpahan nikmat pada orang lain.

Mereka yang dengki karena gagal paham bahwa setiap manusia memiliki peran kehidupannya sendiri, sehingga Allah melebihkan hal hal tertentu, karena orang tersebut memegang amanah yang sesuai dengan keberlimpahan yang ada pada dirinya.

Bila hidup itu saling mengisi maka keberlimpahan yang ada pada orang lain sebenarnya untuk mengisi kekurangan yang sebenarnya ada pada diri kita.

Lihatlah hewan, semut tak pernah dengki pada harimau yang kuat dan gagah karena dalam sebuah ekosistem kehidupan semut dan harimau memiliki peran sendiri.

Bila pemahaman ini ada maka yang terjadi adalah saling mendoakan, saling mendukung dan bekerjasama. Awali semuanya dengan saling mendoakan.

Ada sahabat Rasulullah saw yang disebut ahli surga bykan karena ibadah dan amalnya, tetapi karena dia bisa menghilangkan dengki pada manusia. 

Metode yang dilakukan untuk mengobati dan menghilangkan kedengkian adalah sebelum tidur memaafkan semua orang, juga mendoakan semua orang.

Ada kebiasaan yang selalu terjaga pada diri umat Islam yaitu memohon ampun bagi saudara sesama muslim baik yang masih hidup ataupun yang sudah meninggal.

Ini sebenarnya didikan agar tidak ada kedengkian.

Kedengkian pun bisa menghambat self development seseorang. Karena fokusnya menghancurkan orang lain bukan melihat, menemukan, mengelola dan mendidik potensi yang sudah ada.

Jadi para pendengki akan selalu tertinggal dalam seluruh aspek kehidupan, karena dia tidak pernah tahu dan tak pernah bisa mengembangkan dirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun