Ada hal-hal sederhana dalam hidup yang, tanpa kita sadari, bisa jadi penyembuh paling ampuh. Salah satunya: makan bareng kakak. Bukan di restoran mewah atau tempat viral, tapi di ruang makan kecil rumah sendiri, sambil duduk lesehan, rebutan sambal, dan saling lempar candaan receh yang sebenarnya nggak lucu-lucu amat tapi entah kenapa selalu bikin ketawa.
Beberapa waktu lalu, aku pulang kampung setelah sekian lama merantau. Badan capek, pikiran kusut, dan hati entah kenapa lagi sensitif. Kakakku, seperti biasa, nggak banyak nanya. Tapi dia tahu caranya bikin aku merasa pulang dengan masak mie instan dua porsi, tambah telur ceplok, dan ngasih tahu, Ayo makan bareng, udah lama kita nggak ngobrol sambil ngunyah.
Kami duduk di dapur. Piring sederhana, minum dari gelas plastik favorit sejak kecil, dan topik obrolan? Receh banget. Mulai dari gosip tetangga, sampai lelucon waktu kecil saat kami berebut remote TV. Tapi dari obrolan itulah, aku merasa hidup lagi. Ketawa sampai sakit perut, nostalgia masa kecil, dan yang paling penting: aku merasa nggak sendirian.
Terkadang kita lupa, bahwa bentuk cinta dari seorang kakak nggak selalu lewat kata-kata manis atau hadiah mahal. Kadang, cukup dengan kehadiran, sepiring makanan, dan kesediaan mendengar celoteh kita yang nggak penting.
Makan bareng kakak bukan soal kenyang di perut, tapi kenyang di hati. Di tengah dunia yang serba cepat dan sering bikin stres, momen seperti ini adalah semacam "charging ulang" buat jiwa. Tanpa sadar, kita jadi lebih tenang, lebih kuat, dan lebih bersyukur karena masih punya orang yang bisa kita ajak tertawa, walau cuma karena gorengan gosong.
Jadi, kalau kamu punya kakak atau adik ajaklah makan bareng, meski cuma tempe goreng dan nasi anget. Karena ngobrol receh yang penuh tawa itu, bisa jadi obat hati paling murah... tapi efeknya luar biasa mahal.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI