Mohon tunggu...
Nasrul Koto
Nasrul Koto Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Fisip UHAMKA

Fight for future

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Gunung Rinjani Sesuai dengan Keindahanannya di Media Sosial

12 September 2022   20:15 Diperbarui: 12 September 2022   20:17 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gunung Rinjani merupakan salah satu gunung tertinggi di Indonesia dengan menempati posisi ke 3. Salah satu gunung 7 summit ini merupakan gunung yang memiliki keindahan alam yang menakjubkan untuk disaksikan oleh mata. 

Pemandangan sabana dapat kita lihat sepanjang mata memandang. Gunung yang bertepat di Lombok, Nusa Tenggara Barat ini memiliki ketinggian 3.726 mdpl dan menjadi salah satu gunung favorit pendaki lokal maupun internasional.

Jalur pendakian rinjani memiliki 6 rute pendakian yaitu Timbanuh, Aik Berik, Senaru, Tete Batu, Torean dan Sembalun. Namun jika ingin mencapai puncak rinjani, Sembalunlah yang menjadi rekomendasi utama dikarenakan dekatnya jalur tersebut dengan puncak. 

Chris, seseorang yang pernah mendaki rinjani selama 8 kali menceritakan pengalamannya mendaki gunung rinjani. Ia mengatakan bahwa jalur sembalun menjadi jalur utama untuk pendaki yang ingin menggapai puncak rinjani. 

Dikarenakan dari ke 5 jalur lainnya, hanya jalur sembalunlah yang dapat meringkas waktu lebih banyak dibandingkan ke 5 jalur tersebut. Jika pendakian tidak melewati jalur sembalun maka untuk mencapai pelawangan yang merupakan titik sebelum summit attack harus ke segara anak. 

Sedangkan jalur sembalun langsung menuju ke pelawangan tanpa harus ke segara anak terlebih dahulu. Hal inilah yang membuat jalur sembalun lebih terkenal dan ramai dilewati ketimbang jalur lainnya.

Pemandangan gunung Rinjani dari setiap sisinya merupakan suatu anugrah pencipta yang sangat indah untuk disaksikan. Dimana jalur torean ini menjadi jalur yang terkenal cukup ekstrim dikalangan pendaki. 

Para pendaki yang biasanya melewati jalur sembalun lintas ke torean dapat dipastikan mampir terlebih dahulu ke danau Segara Anak sebelum melanjutkan ke jalur Torean. 

Dari beberapa pendaki ada yang memutuskan untuk menginap maupun sekedar istirahat dan melanjutkan perjalanan. Danau Segara Anak menjadi salah satu primadona bagi para pendaki gunung Rinjani. 

Danau yang yang memiliki ketinggian di sekitar 2000 mdpl ini memiliki beragam ikan yang dapat dikonsumsi oleh pendaki. Tak jarang banyak pendaki yang membawa alat pancing untuk merasakan sensasi memancing di atas gunung.

Dokpri
Dokpri

Ada mitos seputar danau Segara Anak, dimana salah satu pemilik basecamp mengatakan apabila kita melihat danau Segara Anak dari Pelawangan kecil, maka masyarakat percaya bahwa umur kita tidak lama lagi. Ini dibuktikan dari banyaknya pengalaman pemilik basecamp tersebut yang melihat pendaki-pendaki terutama dari masyarakat sekitar yang meninggal setelah menceritakan pengalaman pendakiannya.

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri

Setelah mengunjungi danau Segara Anak, banyak pendaki yang memutuskan untuk melewati jalur Torean sebagai arah jalan turun atau kembali. 

Torean menjadi salah satu jalur favorit dikarenakan banyaknya tebing-tebing yang menjulang tinggi dan juga adanya air terjun yang membuatnya banyak diabadikan oleh pendaki dengan berfoto. 

Jalur yang terkenal dengan kemiringan yang ekstrim ini harus dilewati pendaki dengan hati-hati dikarenakan kondisi jalur yang sempit dan menempel ke dinding.

Dokpri
Dokpri

Pendakian gunung Rinjani banyak memberikan kesan dan juga memberikan pengalaman yang berharga. Pengalaman dari setiap orang pasti berbeda ketika mendaki gunung yang indah ini. 

Berkenalan dengan pendaki lain dan juga berinteraksi dengan masyarakat sekitar menjadikan pengalaman yang berharga mengenai perbedaan-perbedaan dari setiap budaya namun memiliki kesenenangan dalam mendaki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun