Mohon tunggu...
M. Nasir Pariusamahu
M. Nasir Pariusamahu Mohon Tunggu... Penulis - -

Saya Manusia Pembelajar. Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfat untuk orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hari ini, Esok, dan Selamanya Indonesia

9 Agustus 2018   11:58 Diperbarui: 9 Agustus 2018   20:16 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selena ketika diberikan hadiah oleh Ka Nisa saat Sekolah Literasi Pulau (dok. Pribadi)

Tanah Seram itu tanah perawan. Lempar Padi di atas batu-batu akan tumbuh hijau permai. Lantas pasti tak ada tanaman satu pun yang mati kekeringan. Pasti ada faktor lain. Ada yang bilang, mana mungkin orang gunung mati kelaparan disaat mereka sudah berumahkan hutan, ada yang mengaitkan dengan kebiasaan adat mereka, ada yang bilang juga, ada kaitannya dengan pengeskploitasian hutan secara sistematis. Ada pun katakan itu bukan busung lapar, lalu apa?

Kaitannya dengan hal itu, saya lebih fokus pada sikap kepedulian bangsa yang sedang hidup saat ini. Kepedulian berbagai berbagai bentuk tumbuh tak mengenal batas pengabdian. Tau juga, bangsa ini ada hingga kini, sebab masih ada kepedulian. Akar kepedulian itu nurani yang peka, pohonnya amal yang berkelanjutan, buahnya ialah perekat kebangsaan.

Tempo lalu, jika tak ada kepedulian para tetua bangsa, Indonesia takkan menjadi negara.  Tebaran peduli merupakan  sebuah nilai dasar dan sikap untuk memperhatikan sekaligus bertindak proaktif terhadap kondisi atau keadaan di sekitar. Karenanya, nilai itu kemudian tersatukan dalm bingkai kebinekaan. Selama masih dalam NKRI, mereka saudara.

Sedangkan, terkategori orang-orang peduli adalah mereka yang terpanggil melakukan sesuatu dalam rangka memberi inspirasi, perubahan, kebaikan kepada lingkungan di sekitarnya. Ketika mereka melihat suatu keadaan tertentu, menyaksikan kondisi masyarakat ada ketimpangan sosial, maka tergeraklah melakukan sesuatu. Terlebih pada saat terjadi bencana, maka mengutamakan yang paling menderita adalah menjadi prioritas utama. Sikap keberpihakan kita dalam melibatkan diri dalam persoalan, keadaan atau kondisi yang terjadi di sekitar harus dimaknai sebagai ibadah sosial selalu. Bermanfaat untuk orang lain.

Layaknya kepedulian yang dinyanyikan oleh Selena dkk dalam syairnya: "kita harus bersatu demi kehormatan bangsa dan negara. Biar ombak yang telah memecah, ku tetap ingat padamu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun