Dengan demikian, kesejahteraan di Maluku bisa dinikmati bersama. Sumber daya alam kaya akan dari bidang perikanan dan kelautan, pariwisata bahari, energi lepas pantai, rempah-rempah. Bahkan Blok Masela sebagai blok abadi masa depan, harus menjadi peluang kesejahteraan bagi masyarakat lokal dan pemerintah, jika naluri balance keduanya terjaga. Jika masyarakat sudah sejahtera, apalagi yang perlu dikhawatirkan pemerintah. Lalu siapa yang mau memulai?
 Selanjutnya  UU Otda nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah bisa dimaksimalkan dalam perwujudan good governance. Harapan itu seperti apa yang disampaikan oleh Mahatma Gandhi," aku merasa bahwa di satu waktu, kepemimpinan berarti kekuatan; tapi hari ini hal itu berarti maju bersama-sama dengan orang lain." Kita nantikan saja.
Semoga Maluku sebagai provinsi archipelago; terdiri dari gugus pulau yang diatur oleh UU nomor 27 tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil bisa mendapat akses transportasi agar tidak  menghambat laju arah pembangunan. Sehingga noda Maluku sebagai provinsi termiskin vs terbahagia di republik ini, bisa naik kelas sama dengan provinsi-provinsi lain di Indonesia. Kombinasi 9 (SIWA) program BAILEO dengan 5 (SIWA) masukan penulis, harapannya bisa menjadi the power of SIWALIMA untuk menyambungkan nada serta intonasi yang sama dalam peredaran roda pemerintahan BARU. Sebab, kita semua punya tanggung jawab, dan mental sama guna memajukan Maluku yang tercinta.
Menutup tulisan ini penulis  menyampaikan sebuah ungkapan motivasi," langit kita terlalu tinggi, tapi kita terbang begitu rendah. Itu karena, kita belum tau cara untuk terbang, maka terbanglah!" (Anis Matta)
Agar nyambung bisa dibaca tulisan sebelumnya juga: Identitas Baru Demokrasi Maluku
BISAÂ