Mohon tunggu...
M. Nasir Pariusamahu
M. Nasir Pariusamahu Mohon Tunggu... Penulis - -

Saya Manusia Pembelajar. Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfat untuk orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Said-Andre Bukan Pilihan Beta

9 Januari 2018   18:54 Diperbarui: 9 Januari 2018   20:16 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

" Tulisan ini akan memberikan anda keyakinan sungguh untuk memilih secara rasional dengan didasari ruh keimanan. Maka tanpa membaca tuntas, anda bagaikan membuang kesempatan yang berkualitas." 

Tepat, Selasa (9/01) sore tadi, tak meragu-ragu, Calkada Gubernur Maluku dan Cawagubnya Said Assagaf-Anderias Rentanubun mendaftar di KPUD Maluku sebagai "pasangan ganda" untuk pilkada 2018 di bumi Siwalima. Terlihat mereka telah siap merebut tahta kemenangan, walau head to head sekalipun. Semangat berkhidmat bangun negeri terus menyala di dada. Tentu dengan rencana yang matang dan terukur.

Keduanya bertarung untuk "menang" dan kembali menduduki singgasana 01 dan 02 sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur aktif periode 2018-2023. Tentu hal ini bisa dan memungkinkan, sebab mereka adalah petahana di level yang berbeda, telah malang melintang di dunia birokrasi dan politik.

Kuda-kuda mereka boleh dikatakan telah kokoh dan kakinya telah menjejaki setiap pantai, teluk, sungai dan ngarai, bahkan gunung, lembah, rimba dan dataran di sebelas daerah di tanah basudara ini. Seperti kudanya Sa'ad ra dan pasukannya ketika melewati Sungai Dijlah ketika menghadapi pasukan Parsi.

Secara garis keberuntungan, Said Assagaf sebagai petahana gubernur Maluku pernah mengalahkan semua para kandidat di pilkada sebelumnya. Karir beliau juga sangat cemerlang, mulai dari Sekda, Wagub dan Gubernur. Hapuskan keraguan!
Bagaimana dengan wakilnya, Anderias? Sama halnya dengan Bib (sebutan Said Assagaf) beliau juga penguasa dua periode di Kabupaten Maluku Tenggara. Rasanya secara gambaran karakter masing-masing, keduanya dikenal sebagai orang yang kalem. Sehingga sangat pantas Ketua DPW PKS Maluku, Asis Sangkala mengusulkan jargon SANTUN kepada mereka berdua, langsung disambut positif.

Inilah jargon yang sangat cocok dengan filosofi hidup pela gandong. Orang Maluku hitam manis, baik hati, SANTUN penuh keakraban. Itulah harmoni hidup. Berbineka dengan keadilan dan kesejahteraan.

Jika sebut sisi prestasi keduanya, maka publik tak meragukannya. Walau tak dipungkiri ada lubang-lubang kecil yang menjadi kerikil tajam menohok. Tapi itulah demokrasi. Spirit kritik harus ada disetiap kebijakan.
Kita simak diberbagai media, perang data yang menyerang mereka, mulai dari issu kemiskinan, pengangguran, ketertinggalan, dan hutang yang mencapai 177 milliar. Baru saja. Wah. Itu dosa siapa?

Namun, begitulah politik, tak ada gading yang tak retak. Kalau tak mau retak, duduk saja, sambil ngopi di warung kopi. Dilain sisi, masyarakat yang menilai. Deretan prestasi pernah diraih selama mereka menjabat. Itu diantaranya, baru saja tahun lalu, Maluku di bawah tangan dingin Assegaf, Pemprov Maluku meraih predikat WTP dari BPK RI atas laporan keuangan.

Sementara di tahun yang sama juga, Rentanubun berhasil mendapat penobatan terbaik oleh UGM Yogyakarta atas kabupaten dengan kategori pengelolaan keuangan dan transparansi daerah se-Maluku. Pernah juga meraih WTP berturut tahun 2015-2016.
Masih banyak lagi yang perlu diuraikan. Tapi, kertas kecil ini merupakan pembuka untuk halaman buku berikutnya. Bukan untuk menulis "dosa". Itu saja cukup, tanpa perlu menulis semuanya. Nanti ada waktunya, buku keduanya akan menguraikan kisahnya dalam tanah "Surga Yang Tersembunyi". Sebagai "Panglima Yang Bekerja Dalam Sunyi"

Lalu, tak ada alasan jika tak memberikan mereka berdua kesempatan untuk menyelesaikan "perjalanannya". Toh, dalam demokrasi now, sudah tidak ada lagi "penguasa seumur hidup".

Juni tinggal 6 bulan lagi, berikan saja satu periode lagi, setelah itu anda wajib mengencam, karena anda memilih mereka. Jika tak memilih sebaiknya berdiam, lalu nyalon aja lima tahun berikutnya. Bahkan, jika anda anggap, mereka salah, silahkan ajukan ke meja hijau, hotel prodeo masih banyak kosong kamarnya. Tapi dengan etika SANTUN.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun