Mohon tunggu...
M. Nasir Pariusamahu
M. Nasir Pariusamahu Mohon Tunggu... Penulis - -

Saya Manusia Pembelajar. Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfat untuk orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Bibir Puncak Tuna

8 Januari 2018   09:33 Diperbarui: 8 Januari 2018   10:05 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di bibir Puncak Tuna

Kami bersenandung bersama awan

Menari bersama kunang-kunang

Menikmati aroma rempah bunga cengkeh dan ganggangnya.

Di bibir Puncak Tuna

Bebatuan biru menghampar bak kasur tidur

Kami peluk erat dahan yang tumbuh kekar

Lelumutannya menjadi bahan lukisan

Hingga mimpi tersambut hangat di atas rerumputan yang bergoyang

Di bibir Puncak Tuna

Malam menemani purnama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun