Surat Siswa "Zaman Now" Buat "Baper"

Jelang Hari Guru yang jatuh tanggal 25 November ini membuat banyak kejutan. Kali ini datang dari salah satu siswa SMP di Kota Ambon. Namanya Amin Maulidin. Siswa kelas VII, SMP IT As Salam Ambon. 

Awalnya mereka diajarkan untuk membuat surat pribadi dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Kemudian, mereka ditugaskan untuk menulis surat pribadi kepada gurunya jelang momentum Hari Guru lalu dikirim via e mail, facebook, WA dll.

Bahasa jari siswa ini, mengajak kita mengobrol tentang realita pendidikan. Kesuksesan belajar akan terwujud bilamana ada aksi reaksi antara guru  dan siswa. Buat apa bicara banyak di depan kelas jika siswa tak paham tentang apa yang disampaikan. Cukuplah buat hal-hal kecil, dari situ akan disemai hal-hal besar.

Fenomena ini memberikan kita spirit agar masalah kognitif, afektif dan psikomotor siswa dapat diseimbangkan dengan bijak dan arif oleh guru. Walaupun, kita menyadari masih banyak kekurangan. Namun, kita tetap yakin dan berusaha sebagai orang-orang yang sedang mengerjakan proyek langit. 

Bukankah, manusia masa depan adalah manusia yang cerdas akalnya, kokoh imannya, baik budinya? 

Lewat tulisan pendek siswa di atas, kita belajar dua hal:

1. Setiap manusia punya potensi. Tak terkecuali para siswa. Maka, jangan sampai kita GURU mematikan potensi itu. Berikan mereka ruang untuk mengekspresikan kata nurani bakatnya. 

2. Ternyata tidak semua ungkapan itu bisa terungkap lewat lisan. Ada keterbatasan disitu. Berbeda dengan bahasa tulis. Dunia literasi, dengan berbekal sepenggal kertas dan sebuah pena, ternyata bisa mengungkapkan hal-hal yang tidak terungkap. 

Saya tidak lagi menguraikan lebih dengan kata-kata. Cukup pembaca menafsirkan lewat indera mata hatinya.

SELAMAT HARI GURU

Ambon, 24 November 2017