Mohon tunggu...
Oscarnoise
Oscarnoise Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Future is on your hand

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Sumbang Ekonomi Digital Terbesar Se-ASEAN, Indonesia Siap Bersaing di Kancah Dunia

9 Oktober 2019   23:08 Diperbarui: 9 Oktober 2019   23:13 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
infokomputer.grid.id

Rudiantara (Menteri Komunikasi dan Informastika) mengatakan bahwa investasi ekonomi digital di Indonesia bisa menembus US$133 miliar (setara Rp 1.862 triliun) di tahun 2025.

Pasar di Indonesia merupakan pasar besar didominasi oleh aktivitas startup yang tumbuh dengan sendirinya dengan dibuktikan 5 perusahaaan bisa menjadi unicorn, antara lain Gojek, Traveloka, Tokopedia, Bukalapak, hingga terakhir OVO.

Pemerataan penetrasi internet di Indonesia menjadi perhatian pengamat ekonomi saat ini. Pasalnya hal itu menjadi penghalang pertumbuhan ekonomi digital perusahaan di Indonesia.

Lain halnya dengan Negara Thailand. Meski hanya berkisar 47 juta pengguna internet, namun pada sektor ekonomi digital bisa memberi sumbangan produk domestik bruto negara lebih tinggi daripada Indonesia, sebab penetrasi akses internet yang mendekati absolut.

Memang kondisi ekonomi global sedang tidak mendukung adanya investasi. Wajar jika muncul kekhawatiran terkait lambatnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Namun, pemerintah Indonesia telah menyiapkan strategi kebijakan yang mendukung investasi masuk ke dunia ekonomi digital.

Tren investasi digital tahun 2019 menurun 17 persen, namun masih dalam tataran iklim dan potensi yang sehat. Hingga semester I, investasi ekonomi digital tumbuh US$7,1 miliar. Dari hasil tersebut, Indonesia mampu menyerap untung hingga US$1,8 miliar.

Menyadari potensi investasi ekonomi digital semakin besar, tiga tahun belakangan ini para konglomerat dan perusahaan besar mulai menanamkan kekayaannya untuk startup di Indonesia.

Tak terkecuali perusahaan Plug & Play (lembaga akselerator asal AS) yang sudah menggandeng Astra International, BNI, BUMA, Sequis Life, Bank BTN, GGF, dan Sinarmas sebagai mitra.

Tantangan Ekonomi Digital di Indonesia

Revolusi Industri 4.0 mendorong berbagai negara di dunia untuk terus berinovasi dan mengembangkan sistem perekonomian digital. Mempersiapkan strategi jitu bukanlah soal mudah. Justru menjadi tantangan serius bagi investor untuk memprediksi keuntungan jangka panjang.

Bicara soal ekonomi digital tidak bisa dilepaskan dari keamanan siber (cyber security). Sebagai negara berkembang dengan peluang investasi besar, Indonesia memiliki transaksi online yang semakin meningkat setiap tahunnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun