Mohon tunggu...
Narwan Eska
Narwan Eska Mohon Tunggu... Jurnalis - Pemahat Rupadhatu

Berkelana di belantara sastra, berliterasi tiada henti

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jadilah Guru Berpribadi Guru

5 Januari 2021   10:15 Diperbarui: 5 Januari 2021   10:21 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

DI awal semester genap tahun pelajaran 2020/2021 ini pembelajaran masing dalam jaringan (daring). Para pelajar belum diperbolehkan belajar tatap muka, tetap belajar dari rumah. Maka seorang guru harus bersabar dan kreatif menyiapkan pembelajaran jarak jauh.

Guru harus menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi di masa pandemi Covid-19. Namun jangan lupa seorang guru harus tetap memiliki kepribadian yang baik. Harus menjadi guru yang berkepribadian guru.

Karena, guru yang berpribadi guru mempunyai andil yang sangat besar terhadap keberhasilan pendidikan dalam kegiatan pembelajaran. Pribadi guru yang baik akan menyebabkan guru tersebut menjadi idola siswanya, sehingga siswa akan mencontoh kepribadian gurunya. Seringkali kita jumpai ketika orang tua akan mendaftarkan anaknya ke sekolah, maka orang tua tersebut akan mencari tahu seperti apa kualitas sekolah tersebut dan mencari tahu seperti apa guru-guru yang akan membimbing anaknya kelak.

Guru tidak hanya dituntut untuk memaknai pembelajaran, tetapi guru tersebut menjadikan pembelajaran sebagai ajang pembentukan kompetensi dan perbaikan kualitas pribadi siswa. Kompetensi yang harus dimiliki guru, yaitu kepribadian: berakhlak mulia, mantap stabil dan dewasa, arif bijaksana, menjadi teladan, mengevaluasi kinerja sendiri, mengembangkan diri, dan religius. 

Guru yang berpribadi sebagai guru yang dapat dicermati, seperti: (1) guru harus haus akan ilmu. Artinya guru harus gemar, biasa, dan merasa butuh membaca karena ilmu itu berkembang dengan cepat, kalau tidak banyak membaca akan ketinggalan. (2) guru setiap akan mengajar harus benar-benar mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya dan merasa kecewa bila siswa-siswinya nilai ulangan atau tesnya jelek. (3) guru melakukan refleksi sebelum mengakhiri pembelajaran. Bagaimana pembelajaran pada hari ini, membosankan atau mengasyikkan, menjenuhkan atau menyenangkan. Bagaimana suara guru dapat didengar dengan baik, bagaimana tempo suara guru ketika menjelaskan terlalu cepat atau terlalu lambat, bagaimana tulisan guru dapat terlihat dengan jelas dan seterusnya. (4) mengelola kelas dengan baik dan ketika mengajar harus dapat menyenangkan siswa.

Itulah ciri guru yang dirindu para siswa, kehadirannya sangat ditunggu-tunggu oleh siswa-siswanya. Bila tidak hadir, siswa merasa kecewa.

Kemudian, bagaimanakah guru yang berpribadi sebagai guru? Mereka adalah guru sejati, memiliki kepribadian di antaranya: (1) Sabar dalam menghadapi berbagai situasi. (2) Empati terhadap warga sekolah beserta siswa-siswi yang selalu dicintai. (3) Jujur dalam menapaki kehidupan  yang  hakiki. (4) Amanah dalam melaksanakan tugas sehari-hari. (5) Tawakal menghadapi masalah silih berganti. (6) Ikhlas melaksanakan tugas berbalut imani.

Di masa daring seperti saat ini, sosok guru berpribadi pun akan tetap dirindu para siswa. Guru berpribadi guru selalu relevan dalam situasi apa pun. Guru tetap tak tergantikan oleh teknologi, maka jadilah guru yang berpribadi guru. (Narwan Eska)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun