Gerakan Keilmuan Islam dan Pengaruhnya Terhadap Renaissance
Dalam sitem Islam, iman sangat esensial, karena ilmu tanpa iman ternyata bukan saja tidak produktif dan boros, tetapi juga menghancurkan dan membahayakan. Perkembangan psikologi tentang fungsi iman dalam kehidupan manusia telah memberikan banyak pandangan berharga bagi kita. Erich Fromm, seorang tokoh psikonalisa terkenal menyatakan, "gagasan apapun hanya akan menjadi kuat jika didasarkan pada struktur karakter prinadi seseorang. Tidak ada gagasan yang lebih berpotensi daripada acuan rasanya (emotional matrix)".
Sebab-sebab Kemunduran Dunia Keilmuan dalam Islam
Banyak ahli sejarah membuktikan, bahwa kemunduran umat Islam itu karena ada dua faktor: eksternal dan internal. Faktor seksternal adalah, karena kekalahan umat Islam dalam perang Salib yang berkepanjangan (Hitti hanya menyebabkan antara tahun 1144-1270); dan adanya serangan yang amat dahsyat dari bala tentara Mongol dibawah komando Jengis Khan (1155-1227) dan cucunya, Hulagu Khan (1217-1265). Kemudian faktor internalnya adalah semakin mudarnya tali persaudaraan umat dan munculnya fanatisme golongan.
Revitalisasi Ilmu dan tanggung Jawab Ilmuwan Muslim
Umat Islam dengan pandangan dunia-Nya sendiri kata Anees (1991:83) memiliki dua tanggung jawab terhadap dirinya sendiri, pertama, untuk membuat dan menghasilkan dasar ilmu-nya sendiri, yang merupakan sebuah sistem untuk menghasilkan pengetahuan pribumi yang organis; kedua, tanggung jawab moral terhadap umat manusia dan alam untuk menjamin bahwa keduanya berada kondisi kesejahteraan material dan spiritual yang terbaik.
Gagasan Islamisasi Ilmu Pengetahuan
Gagasan Islamisasi ilmu pengetahuan itu muncul dari seorang direktur Lembaga Pengkajian Islam Internasional, Ismail Raji Al-Faruqi dengan karya populernya, Islamisation of Knowledge, 1982 dan juga Muhammad Naquib Al-Attas.
Sebagaimana yang terungkap dalam bukunya itu, bahwa gagasan Islamisasi tersebut Nampak sebagai respon seseorang intelekual Muslim terhadap efek negative yang ditimbulkan dari ilmu pengetahuan modern-Barat yang sekulernya.
Rekonstruksi Pendidikan Islam: Desekularisme dan Integrasi
Setiap diskursus tentang metodologi memerlukan  sentuhan-sentuhan filsafat. Metodologi Studi Islam (MSI) penuh visi epistemologis yang dapat menjabarkan secara integral dari terpad terhadap  tiga arus utama dalam ajaran Islam: akidah Syari'ah dan akhlak. Disnilah perlunya paradigm integralisme dan desekularisme terhadap ilmu.
BAB V
PENUTUP
Teori ilmu pengetahuan (epistemology) dalam pemikiran Islam di derivasi dari sumber wahyu (Al-Qur'an dan As-sunnah). Ia bercorak eleiktrik dan holistic (rasional, empiris dan intuitif), yang tumbuh dan perkemban melalui pemikiran kalam dan sufisme. Karena wataknya yang religius, maka ia terikat dengan aksiologinya dan tak terpisah dengan agama.