Tidak seperti sosok detektif pada umumnya yang sering sekilas saya lihat di media, sosok detektif swasta misterius yang bernama Jack ini sangat jauh berbeda dengan profil seprofesi lainnya yang ada di Indonesia.
Ya, karakternya yang nyentrik karena tidak pernah bisa ditemui oleh si penyewa, membuat saya pribadi tak habis pikir. Menjalani sebuah bisnis kepercayaan seperti penyewaan detektif namun sang penyewa tidak bisa menemui orang yang akan mengerjakan kasusnya.
Hmm... sekilas agak tidak lazim memang. Namun jangan salah, "Sebuah prestasi tidak akan mengingkari jati diri". Itulah salah satu pernyataan yang saya dengar pada pembicaraan online by phone dengan salah satu klien saya ini, detektif nyentrik yang lebih nyaman saya panggil, "bang Jack".
Alasan Jack mengungkapkan kalimat itu memang masuk akal, terbukti jasa detektif swasta yang dia rintis sejak tahun 1997 tak pernah surut hingga hari ini. Obrolan saya dengan detektif perselingkuhan Jack's Angels memang menarik, Bagaimana tidak? Hanya orang yang memiliki kharisma tinggi bisa menciptakan sebuah jasa detektif online dengan klien yang tidak sedikit, dimana klien membayar tanpa bertatap muka hingga kasus selesai, saya rasa ini unik.
Seperti terbawa suasana yang semakin misteri, rasa penasaran saya pun semakin besar untuk banyak bertanya kepada detektif yang telah diwawancarai 9 acara televisi dan tak pernah sekalipun sosok Jack muncul dalam 9 wawancara itu, dalam 9 wawancara televisi yang hadir hanya anak buahnya atau para Angels-nya (Jack adalah nama pendiri Detektif Perselingkuhan, sedangkan Angels adalah sebutan Jack untuk memanggil semua anak buahnya).
Hanya dua kali detektif Jack menerima panggilan telephone wawancarasecara live, yaitu di acara Demi Nyai-TRANS7 dan Acara Pagi-Pagi Pasti Happy-TRANSTV, dan pernah sekali Jack memperlihatkan wajahnya dalam wawancara Ini Baru Empat Mata -- TRANS7. Namun sayangnya detektif Jack's Angels menggunakan topeng full-face saat wawancara sambungan telephone video call dengan Mister Tukul tersebut.
Jadi ya tetap saja wajahnya masih misteri, yang terlihat hanya seorang laki-laki bersuara serak mengenakan kemeja batik, berbadan kekar dan yang terlihat jelas hanya mulut yang diselimuti rambut kumis dan rambut dibawah bibir serta terlihat sedikit brewok yang tak tertutup topeng.
Saya bertanya singkat pada detektif yang memiliki sekitar 250 agen detektif di seluruh Indonesia dan luar negeri "Kenapa bang Jack tidak mau menampakkan diri? Apalagi saat wawancara, moment seperti itukan biasanya moment yang paling disuka oleh pebisnis karena disamping orang-orang jadi tahu wajah pebisnis itu, kemudian dia pasti jadi tenar dan bisnisnya banyak disewa, lah ini malah kebalik?
Dan detektif Jack menjawab dengan tegas,"Begini... bagi saya, sebuah pekerjaan itu tidak perlu diketahu siapa yang mengerjakan, yang terpenting pekerjaan itu selesai dengan akurat. Dan saya lebih bangga orang mengenal saya melalui prestasi saya dari pada mengenal saya melalui wajah saya, karena wajah bisa menipu, dipoles tapi prestasi tak pernah bisa dibohongi"
Wah... Jawaban-jawaban pertanyaan saya selalu dijawab dengan lugas dan mengena, meski saya pribadi juga tidak terlalu ingin muncul terutama di media sosial, tapi paling tidak saya tetap punya keinginan untuk dikenal dan di apresiasi karyanya. Namun hari ini saya sadar dan terngiang terus ucapan Detektif Jack's Angels bahwa sebuah pekerjaan tidak perlu tahu siapa yang mengerjakan tapi yang terpenting pekerjaan itu selesai dengan akurat.
