Semarang (03/08/2021) - Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Tim II UNDIP 2020/2021 disaat Pandemi Covid-19 ini dilakukan secara daring dan sebagian luring dan bertepatan dengan diberlakukannya PPKM Darurat di hampir seluruh wilayah Indonesia Khususnya di Kota Semarang. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tim II UNDIP 2021 melakukan pembuatan Wastafel Plat Injak dengan baja ringan dan pembuatan Denah Infrastruktur Fasilitas Di RW 02 Kelurahan Petompon. Kecamatan Gajah Mungkur, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah.
Gelombang 2 penyebaran Covid-19 yang kian masif di indonesia dan masih minimnya wawasan warga lebih lanjut tentang tata cara pembuatan alat wastafel dengan sistem injak, Oleh karena itu, untuk mengurangi penyebaran Covid-19 melalui penempelan Virus pada benda mati dibuatlah Wastafel dengan system injak ini. Pembuatan wastafel ini berdasarkan disiplin ilmu Jurusan Teknik Sipil dimana pembuatan struktur rangka baja ringan dalam menerima beban yang diterima oleh penampung air dan diteruskan melalui kaki-kaki plat injak.
Wastafel plat injak ini terbuat dari baja ringan yang dirakit sedemikian rupa dan dilas serta di beri tangki air mini berupa ember diatasnya. tinggi westafel dirancang setinggi dada orang dewasa untuk mempermudah penggunaanya. Cara penggunaannya dengan cara menginjak plat injak yang terdiri dari 2 plat masing-masing terhubung dengan kran dan sabun sehingga kawat yang menghubungkan pelat dengan kawat dapat menekan botol sabun dan mengeluarkan sabun serta kran air dapat mengeluarkan air lewat gaya tekan kawat ke kran. Karena terbuat dari bahan yang ringan Wastafel plat injak ini dapat dipindahkan kemana saja dengan mudah keunggulan dari wastafel ini tidak memerlukan daya listrik hanya membutuhkan gaya mekanik untuk pengoperasiannya.
Pada lokasi ini terlebih khusus di RW 02 dengan dibuatnya wastafel plat injak ini diharapkan warga RW 02 dapat memanfaatkan dan meningkatkan kemauan warga RW 02 dalam menjaga kebersihan tangan. Serta dapat mengurangi laju penyebaran Covid-19 melalui penempelan virus.
Di era Globalisasi dan Industri 4.0 ini dapat dimanfaatkan dan mempermudah masyarakat dalam mengakses peta elektronik terutama di daerah perkotaan yang sudah memiliki fasilitas internet yang sudah mumpuni. Terlebih lagi di tahun 2021 ini dengan semakin murahnya harga gawai di pasaran semakin meningkatnya angka melek teknologi di masyarakat.Â
Tetapi, karena tidak meratanya fasilitas internet, bukan hanya di pedesaan, tetapi di daerah padat penduduk didaerah perkotaan pun dapat mengalami kesulitan dalam memperoleh sinyal untuk mengakses internet dikarenakan banyaknya gedung-gedung tinggi. maka perlu dibuatlah denah infrastruktur dan fasilitas di suatu lingkungan agar mempermudah masyarakat dalam memahami alamat dan fasilitas yang ada.
"Diharapkan dengan adanya denah ini Masyarakat dari luar maupun masyarakat setempat dapat membaca dan mendapat informasi infrastrukur dan fasilitas yang akan dituju." ujar Mahasiswa KKN.