Mohon tunggu...
Narda M Sinambela
Narda M Sinambela Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mass and Digital Communications UAJY

Hanya seorang Introvert yang bercita Jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

4 Alasan Nadiem Makarim Layak Menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI

18 November 2019   08:45 Diperbarui: 18 November 2019   08:50 841
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso).

YOGYAKARTA -- Presiden Joko Widodo resmi melantik jajaran menteri yang tergabung dalam Kabinet Kerja Jilid II bersama Maruf Amin di Istana Negara, Rabu (23/10). Kabinet ini diberi nama Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.

Salah satu tokoh yang berhasil menarik perhatian masyarakat Indonesia adalah Nadiem Makarim. Ia berhasil menjadi menteri termuda di Kabinet Kerja Jilid II. Sosok yang dikenal lewat perusahaan startup GoJek ini diumumkan menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) menggantikan Muhadjir Effendy.

Sebelum resmi menjadi menteri, Nadiem mengungkapkan dirinya telah resmi mengundurkan diri dari GoJek, perusahaan yang sudah membesarkan namanya. Lewat GoJek,  Nadiem berhasil menorehkan sejumlah prestasi dan inovasi. Seperti Gojek masuk Fortune's "Change The World" 2019. Alasan di bawah inilah yang membuat Nadiem Makarim layak menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di Kabinet Jilid II Presiden Joko Widodo.

1. Anak Aktivis sekaligus Pengacara di Indonesia

Potret Keluarga Nadiem Makarim (dok. Instagram.com/mamiehardo)
Potret Keluarga Nadiem Makarim (dok. Instagram.com/mamiehardo)

Nadiem (35) dikenal sebagai seorang pengusaha, tetapi latar belakang keluarganya jauh dari ranah bisnis.  Nadiem merupakan anak ketiga pasangan Nono Anwar Makarim dan Atika Algadri. Ayah Nadiem merupakan aktivis sekaligus pengacara ternama di Indonesia.

2. Lulusan Harvard University

Harvard University (dok. freeeducator.com)
Harvard University (dok. freeeducator.com)

Sebelum menjadi lulusan Harvard University, Nadiem menghabiskan masa sekolahnya di Indonesia, tetapi Ia melanjutkan pendidikan SMA di Singapura. Setelah lulus SMA, Nadiem menempukan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi lagi di salah satu universitas Ivy League di Amerika Serikat, yaitu Brown University dengan jurusan Hubungan Internasional. Setelah mendapatkan gelar Bachelor of Arts (BA), Ia melanjutkan S2 ke Harvard University dan meraih gelar Master of Business Administration.

3. Bekerja di Perusahaan Bertaraf Internasional

International Company in The World (dok. tahirenterpriseltd.com)
International Company in The World (dok. tahirenterpriseltd.com)

Setelah lulus,  Nadiem kembali ke Indonesia dan bekerja di perusahaan konsultan bertaraf internasional, McKinsey & Company di Jakarta. Setelah tiga tahun, Nadiem pindah ke Zalora Indonesia sebagai Co-Founder dan Managing Editor selama setahun. Kemudian, Nadiem pindah perusahaan ke KartuKu dengan jabatan sebagai Chief Innovation Officer pada 2013-2014.

4. Pendiri GoJek

Pendiri dan CEO GO-JEK, Nadiem Makarim berpose di Kantor GO-JEK (dok. ANTARA/Widodo S. Jusuf) 
Pendiri dan CEO GO-JEK, Nadiem Makarim berpose di Kantor GO-JEK (dok. ANTARA/Widodo S. Jusuf) 

Tahun 2010, Nadiem mulai mendirikan startup sendiri, yaitu GoJek yang sekarang menjadi PT Aplikasi Karya Anak Bangsa. GoJek lahir untuk menggabungkan teknologi dan ojek menjadi sebuah inovasi baru berdasarkan pengalamannya yang pergi ke kantor naik ojek.

Kehadiran GoJek menjadi alat transportasi baru, cepat menarik perhatian masyarakat, karena kemudahan dalam menggunakannya. Gojek telah memiliki 1,7 juta mitra driver dengan 300.000 merchant. Adapun mitra GoFood mencapai 300 ribu lebih. GoJek juga telah melakukan ekspansi ke Vietnam, Thailand dan Singapura.

Hal ini membuat GoJek menjadi decacorn pertama di Indonesia dengan valuasi lebih dari 10 miliar dollar AS. Tidak hanya itu saja GoJek masuk daftar perusahaan yang mengubah dunia versi majalah Fortune.

Nah, itu dia 4 alasan Nadiem Makarim layak menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Selamat mengemban tugas negara!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun