Mohon tunggu...
Naraya Syifah
Naraya Syifah Mohon Tunggu... Penulis - Perempuan Penggembala Sajak

Tidak ada yang istimewa dari Naraya Syifah, ia hanya seorang gadis kampung yang sederhana, putri sulung dari keluarga sederhana yang disimpan banyak harapan di pundaknnya. Ia memiliki kepribadian mengumpulkan sajak di pelataran rumahnya. Pernah tergabung dalam beberapa komunitas literasi dan alhamdullilah saat ini sebagai penggerak literasi di kabupaten Subang. Ia menjalankan komunitas Pena Cita bersama teman-teman sehobinya. Kecintaannya pada literasi menghantarkannya sampai di sini. Semoga awal yang baru ini dapat lebih mengembangkan tulisannya dan merubah hidupnya. Selain menulis ia juga tergila-gila dengan K-drama yang dapat menginspirasi nya dalam menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dihancurkan Sepi

12 Juli 2022   18:30 Diperbarui: 1 Oktober 2022   21:17 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar: kumparan

Saat sepi bertandang mengetuk rumah hatiku
Kupersilakan ia duduk di beranda teras rumahku
Memakan apapun yang kuhidangkan
Meminum apapun yang kusuguhkan

Namun sepi semakin pongah
Menari-nari memutari tubuhku yang pasrah
Ia ingin hidangan lain dari hatiku

Saat kutanggalkan ia
Menangis tersedu-sedu
Mengadu telah dicampakkan
Mengarang dusta sana sini
Mengemis perhatian tengadahkan tangan

Bulir intannya berjatuhan di kulitku
Kupeluk ia dengan tulang-tulangku yang copot
Berjatuhan di lantai
Digerogoti malam
Dihancurkan angin
Diremukkan keadaan
Aku hancur di tangan sepi
Malam ini

Subang, 12 Juli 22

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun