Renjana namamu bergairah,
Tak lemah jua pasrah,
Enggan mengaduh pada peluh,
Pada takdir yang terus gemuruh.
Pagi merayap datang menenteng fajar,
Diri tersingkap pekat malam madar,
Tercoreng wajah langit terpendar,
Membuka kuncup asa engkau sang mawar.
Renjana ... engkau embun pagi di ujung ilalang,
Perlahan datang perlahan menghilang,
Lemah tergoda cintaku nan bimbang,
Dibakar angan sirna menghilang.
Walaupun engkau bidadari yang terluka,
Laksana Dyah Harini yang mashyur di swargaloka,
Menanggung duka dikutuk sang pertapa,
karma cinta mati karena sumansataka.
Renjana teruslah terjaga dari fajar hingga kelak senja,
Menapaki takdir dari sang Maha Kuasa,
Tetaplah sabar dan selalu ikhlas tanpa cela,
Lupakanlah diriku yang telah membuatmu terluka.
3 Maret,
Happy Failed Anniversary
Catatan:
*) Dyah Harini tokoh dalam Kakawin Sumansataka karya Mpu Monaguna abad ke 13.