Mohon tunggu...
Radian A
Radian A Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Belajar jadi manusia

Karena "bio harus diisi" maka ingin ku ceritakan tentangku kepadamu, namun nanti ... saat kita bersua di dalam kedai, bertemankan bergelas-gelas kopi. Akan ku isi bio-ku di hatimu, tanpa terkecuali, jujur dan apa-adanya. :p

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Selamat Malam, Dunia!

29 Februari 2020   19:18 Diperbarui: 1 Maret 2020   00:21 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kau selalu merindukan,
Jejak-jejak langkah yang dia tinggalkan,
Membuat kau tertahan,
Dalam jerat kenangan.

Lupakan! Begitu orang mengatakan,
Dia bukan lagi teman ... hanya mantan,
Seperti daun yang jatuh di pelataran,
Jangan pernah kau sesalkan.

Bahkan ujar setan,
Cinta hanyalah kentut yang tertahan,
Ditahan bikin kesakitan,
Dikeluarkan? Memalukan.

Ya ...! Memang sudah kelewatan,
Dia hidup dalam kebahagiaan,
Sedang kau dalam penyesalan,
Sungguhlah kasihan!

Hahaha ... Selamat menikmati kedukaan,
Hai orang-orang yang mengagungkan cinta bagai Tuhan,
Kau lena hingga lupa kenyataan,
bahwa cinta hanyalah jalan, bukan tujuan!

"Selamat malam," itu yang ingin aku katakan,
Lihatlah! Rembulan sendirian pun mampu memberikan harapan dalam kegelapan,
Seiring waktu yang terus berjalan,
Sambutlah masa depan yang masih perawan dengan senyuman.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun