Mohon tunggu...
Nararya
Nararya Mohon Tunggu... profesional -

Blog pribadi: nararya1979.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Admins, Sampai Kapan Kalian Melakukan Pembiaran atas Mulut Keji Hanna Chandra?

14 Oktober 2015   14:50 Diperbarui: 14 Oktober 2015   15:22 2336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Kasus Gayus Tambunan yang menyeruak akhir-akhir ini, ternyata menyibak secara benderang, bukan hanya siapa tokoh di balik topeng Pakde Kartono, melainkan juga hasil "didikannya" terhadap sebagian kecil Kompasianers.

Saya ingat, saat terkuak foto-foto Gayus bersama vita Sinaga dan Ifani yang berpose dungu itu, Gayus berkomentar di media saat ditanyai: "Itu settingan. Supaya saya matilah."

Well kriminal koruptor busuk, entah itu settingan atau tidak, fakta bahwa Anda gentayangan menginjak-injak hukum di Negara ini, tidak terbantahkan.
Menariknya, jurus yang sama digunakan oleh Hanna Chandra, Dewi Pagi, Gita (saya lupa nama akunnya). Mereka terus sibuk menyerang reputasi Kompasianers lain, tapi mereka sama skali tidak memiliki bantahan apa pun bahwa Gayus Tambunan adalah pemilik akun Pakde Kartono dan bahwa Vita Sinaga telah membohongi Pepih Nugraha bahwa Pakde Kartono adalah seorang lawyer.

Mereka adalah segelintir pengikut setia koruptor busuk itu yang mencoba membodohi para Kompasianers dengan serangan-serangan balik yang sifatnya personal.

Maka, dengan ini saya menyerukan kepada Admins Kompasiana untuk mengambil peran Anda yang sesungguhnya. Anda telah bungkam, entah apa pun alasan kebungkaman Anda soal isu ini, namun Anda tidak boleh melalaikan tanggung jawab Anda untuk melindungi para Kompasianers yang diserang secara pribadi oleh para pengikut koruptor busuk itu.

Sangat mengecewakan ketika Anda, para Admins Kompasiana, melakukan pembiaran terhadap Hanna Chandra, Gita, dan Dewi Pagi yang terus menerus menyerang secara pribadi terhadap Kompasianer lain, khususnya EM.

Dan jika keluarga besar EM melakukan tuntutan hukum atas serangan-serangan di atas, maka saya pastikan Anda para Admins juga akan ikut bertanggung jawab atas pembiaran-pembiaran itu.

Saya menyebut itu pembiaran karena apa yang dilakukan Hanna Chandra cs di atas sangat jelas merupakan serangan personal. Serangan-serang itu terus menerus baik melalui tulisan maupun komentar-komentar. Dan tugas Anda adalah memberikan peringatan pada kesempatan pertama, kemudian mengambil tindakan berupa penghapusan tulisan atau komentar termasuk mematikan akun-akun mereka.

Tapi apa yang kalian lakukan? Sama sekali tidak ada! Kalian menikmati situasi di mana EM diserang secara pribadi? Kalian sengaja membiarkan itu supaya sikap ambigu kalian terhadap akun Pakde Kartono teralihkan kepada isu lain?

Kalian memanfaatkan tulisan-tulisan EM di kompas.com, dan kontribusi-kontribusi yang sangat besar dari tulisan-tulisan EM bisa dirasakan oleh banyak Kompasianers. Dan ini balasan kalian, wahai Admins Kompasiana?

Kalian adalah contoh sempurna dari mentalitas manipulator, yang memanfaatkan para Kompasianers semisal EM lalu ketika EM diserang secara pribadi, kalian mingkem bak lumba-lumba yang mulutnya dijahit. Kalian memanipulasi situasi ini, memanfaatkan serangan-serangan pribadi yang secara keji dilontarkan Hanna Chandra cs, demi mengalihkan perhatian para Kompasianers atas kegagalan kalian berkait isu Gayus Tambunan.
Sampai kapan kalian membiarkan Hanna Chandra cs bergentayangan menebar serangan-serangan personal terhadap EM?

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun