Mohon tunggu...
Nara Ahirullah
Nara Ahirullah Mohon Tunggu... Konsultan - @ Surabaya - Jawa Timur

Jurnalis | Pengelola Sampah | Ketua Yayasan Kelola Sampah Indonesia (YAKSINDO) | Tenaga Ahli Sekolah Sampah Nusantara (SSN) | Konsultan, Edukator dan Pendamping Program Pengelolaan Sampah Kawasan. Email: nurrahmadahirullah@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Penerapan Sirkuler Ekonomi dalam Persampahan

9 Desember 2022   08:06 Diperbarui: 9 Desember 2022   18:08 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keberadaan pemulung bergerak adalah bukti sirkuler ekonomi persampahan belum menyentuh substansi. (Dokumentasi pribadi)

Apa yang disampaikan oleh Adam Smith tentang ekonomi pada tahun 1776 adalah model linier dalam proses produksi. Dia mencatat perkembangan Revolusi Industri yang terjadi sejak tahun 1760 hingga periode 1850.

Pada periode tersebut terjadi perubahan besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi. Perubahan besar yang kemudian berdampak besar juga pada kondisi sosial, ekonomi, dan budaya di dunia.

Model linier ekonomi dan linier produksi  menjadi arus utama yang berjalan sekian lama hingga kini. Pemenuhan semua kebutuhan ekonomi dan produksi bersumber dari alam. Tidak ada lagi sumber lain yang bisa menyediakan bahan baku selain entitas ini.

Berjalannya waktu linier ekonomi dan produksi mulai dirasakan menimbulkan dampak bagi alam a.k.a lingkungan. Dampak negatif mulai terasa lebih besar dari dampak positifnya. Baik karena proses produksi maupun disposal-nya.

Eksploitasi terhadap alam untuk mendapatkan bahan baku produksi nyaris sama besarnya dengan ekploitasi alam atas pencemaran dalam proses produksi dan pacapakai. Model produksi dan konsumsi "ambil-guna-buang", proses awal dan akhirnya berdampak pada lingkungan.

Model linier itu kemudian mendorong sejumlah pihak untuk memunculkan konsep berkelanjutan dengan pola sirkular. Konsep yang belakangan dikenal dengan sirkuler ekonomi menjadi alternatif yang terus dikampanyekan untuk menggeser sistem linier.

Namun, sejak sirkuler ekonomi dan produksi dimunculkan, hingga kini konsep tersebut masih merupakan alternatif marjinal. Belum banyak pihak yang mau terlibat dan menjalankan pola "ambil-guna-daur ulang" itu.

Adapun pihak yang mengklaim telah menjalankan sirkuler ekonomi pada umumnya masih belum sesuai harapan. Terutama di urusan sampah, pelaksanaan sirkuler ekonomi masih jauh dari substansi.

Sirkuler Ekonomi Sampah Lebih Holistik

Bidang persampahan sekian lama hanya diurus oleh mereka yang berlatar belakang pendidikan teknik. Baik itu teknik lingkungan maupun teknik industri. Masih sangat sedikit atau bahkan tidak ada orang dengan latar pendidikan ekonomi masuk di bidang persampahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun