Mohon tunggu...
Nara Ahirullah
Nara Ahirullah Mohon Tunggu... Konsultan - @ Surabaya - Jawa Timur

Jurnalis | Pengelola Sampah | Ketua Yayasan Kelola Sampah Indonesia (YAKSINDO) | Tenaga Ahli Sekolah Sampah Nusantara (SSN) | Konsultan, Edukator dan Pendamping Program Pengelolaan Sampah Kawasan. Email: nurrahmadahirullah@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Mengatasi Ancaman Krisis Pangan dengan Sampah Organik

22 Agustus 2022   09:37 Diperbarui: 23 Agustus 2022   19:08 862
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengolahan sampah organik untuk bahan baku pupuk kompos organik melalui komposting di rumah tangga. (Dokumentasi Yaksindo.org)

Ada ancaman krisis pangan dalam tahun tahun mendatang. Hal itu disebabkan oleh potensi gagal panen karena perubahan iklim dan cuaca, makin sedikitnya unsur hara tanah, dan akibat perang yang tak kunjung berakhir antara Rusia dan Ukraina.

Ancaman itu telah tampak tanda-tandanya. Informasi dari kalangan pebisnis komoditas pangan, kini semua saling bersaing untuk mendapatkan suplier untuk memenuhi kebutuhan pangan. Terutama untuk daerah-daerah yang minim lahan pertaniannya. 

Para pebisnis pangan itu kini sedang bergerilya ke daerah-daerah yang dianggap masih berpotensi menjadi suplier pangan. Karena daerah-daerah yang biasa jadi langganan suplier mereka sudah mulai tipis stok pangannya dan karena itu mereka mempertahankan stok agar tak dijual ke luar. Para pebisnis pangan yakin pasti ada daerah yang surplus pangan, terutama beras.

Perubahan musim memang memungkinkan ada daerah yang bisa mengambil keuntungan untuk panen lebih dari satu atau dua kali.

Namun, surplus panen itu cenderung untuk disimpan. Ada kekhawatiran bahwa setelah musim hujan sepanjang tahun 2022 ini akan berdampak pada tahun selanjutnya. 

Ada dua kemungkinan kondisi cuaca di tahun depan. Pertama, musim hujan akan bertambah intensitasnya. Kedua, sebaliknya, akan terjadi kemarau panjang sepanjang tahun. Dua kemungkinan ini sama-sama mengancam pertanian pangan. Terkait hujan, matahari, dan hama.

Kita semua tidak berharap dua kondisi itu terjadi. Sehingga pertanian tetap berjalan baik dan bisa menghasilkan panen yang baik.

Namun, meski cuaca bagus dan bersahabat bagi pertanian, masih ada ancaman lain. Yaitu, makin kurusnya unsur hara di lahan-lahan pertanian. Setelah subsidi pupuk organik dicabut oleh Pemerintah, tampaknya petani akan semakin enggan menggunakan pupuk organik. Kemungkinan besar petani akan makin intens memakai pupuk kimia untuk pertaniannya.

Jika kondisi itu terjadi, potensi gagal panen kembali muncul. Yaitu, apabila tanah sudah jenuh dan sudah semakin kecil unsur hara untuk diserap oleh tanaman pangan guna menghasilkan hasil panen yang baik.

Karena itu, mestinya Pemerintah mulai benar-benar menggalakkan pengolahan sampah organik untuk bisa jadi bahan baku pupuk organik yang murah dan terjangkau oleh petani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun