Mohon tunggu...
Nara Ahirullah
Nara Ahirullah Mohon Tunggu... Konsultan - @ Surabaya - Jawa Timur

Jurnalis | Pengelola Sampah | Ketua Yayasan Kelola Sampah Indonesia (YAKSINDO) | Tenaga Ahli Sekolah Sampah Nusantara (SSN) | Konsultan, Edukator dan Pendamping Program Pengelolaan Sampah Kawasan. Email: nurrahmadahirullah@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Hanya di Yogyakarta, Transportasi Online KO

20 Desember 2021   19:35 Diperbarui: 20 Desember 2021   19:54 1012
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Becak motor menjadi alternatif utama angkutan di Yogyakarta saat aplikasi tranportasi online K.O. (Dokpri)

Malam itu (19 Desember 2021) bus dari Surabaya berhenti menurutkan penumpang di Jl. Janti. Akses ini lebih "enak" menuju ke arah Kota Yogyakarta daripada turun di Terminal Giwangan.

Waktu masih menunjukkan pukul 21.30, lalu lintas masih ramai dengan suasana gerimis. Tapi, begitu banyak penumpang yang turun dari beberapa bus menumpuk di pertigaan Jl. Janti di bawah fly over itu. Dari sekian banyak, lima orang di antaranya saya intip sedang membuka aplikasi transportasi online. Statusnya menunggu.

Saya juga sama, sedang menunggu respon dari aplikasi transportasi online. Setelah tiga kali gagal, barulah memutuskan naik ojek pangkalan. Menuju kawasan Jl. Malioboro. Tampaknya naik ojek pangkalan itu adalah keputusan yang tepat.

Karena tidak berbasis peta aplikasi, akhirnya ojek pangkalan ini kesasar. Malam itu saya harus jalan kaki untuk mencapai hotel penginapan hotel cabin. Semua penginapan yang bernama hotel full boked.

Sesampainya di hotel, karena lapar saya juga mesti jalan kaki jauh lagi untuk makan malam. Beruntung masih ada yang buka. Nasi goreng Yogya dengan kompor arang pantas mengganti lelahnya berjalan diiringi gerimis.

Transportasi Online Kalah Jumlah Dengan Pendatang

Esoknya (20 Desember 2021) saya kembali ke Jl. Janti untuk urusan kuliah. Rencana sarapan sebelum mengurus syarat akademik tak jadi setelah gagal berkali-kali memesan makanan secara online. Saya tahan lapar sampai urusan kampus beres.

Ramainya lalu lalang orang di Selasar Malioboro, areal dekat Stasiun Tugu Yogyakarta. (Dokpri)
Ramainya lalu lalang orang di Selasar Malioboro, areal dekat Stasiun Tugu Yogyakarta. (Dokpri)

Setelah berkali-kali gagal, akhirnya saya dapat angkutan dari aplikasi transportasi online. Drivernya bernama Danu, asli Yogyakarta. "Sekitar dua Minggu ini Jogja memang padat Mas. Banyak orang datang. Setiap bawa penumpang keluhannya sama, susah dapat angkutan online," katanya sambil mengemudi.

Menurut Danu, kondisi ini belum pernah terjadi di Yogyakarta. Biasanya lebih banyak driver online daripada calon penumpangnya. Tapi sekarang, lebih banyak calon penumpangnya daripada driver.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun