Mohon tunggu...
Naqoy The7Awareness
Naqoy The7Awareness Mohon Tunggu... Penulis - Trainer & Konsultan Leadership SDM di BUMN
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis buku laris The7awareness, Pemecah rekor MURI 2009, Master Trainer dan Sang Penutur Kesadaran indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

No Box Management

26 September 2021   15:57 Diperbarui: 26 September 2021   16:13 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

First principle thinking adalah cara berpikir  para Destruptor dalam bidang industri saat ini seperti Uber, Air BnB,Tesla dan AMAZON.COM.   

Ternyata kita semua tidak harus menjadi orang pintar untuk mengetahui hal ini, dalam filsafat tentu saja kita mengenal filosof  bernama Aristoteles  yang merupakan murid dari Plato, ia dilahirkan di Stogeria Yunani Utara pada 384 SM , ayahny a adalah dokter pribadi di kerajaan Macodonia Amyntas, hidupnya banyak terinspirasi oleh logika ayahnya di Istana , ketika usianya 17 tahun dikirim belajar di Akademia Plato selama 20 tahun. 

Kini cara berpikir Aristoteles menjadi destrupsi bagi indutsri lainya ketika para destruptor melakukan hal ini yaitu tentang bagaimana kita berpikir tentang pikiran yang fundamental.

Dalam dunia komedian ada namanya Cak Lontong dengan tawa cerdasnya, Cak lontong dengan slogan dirinya "mikir, mikir" tentu saja bukan hal biasa namun mendorong kita untuk melakukan "Fist principle thinking " dalam banyak hal, terlebih situasi Pandemi Covid 19 membuat kita harus melakukan cara-cara baru yang bahkan sebelumnya tidak pernah dilakukan bahkan terbayangkan. 

Baiklah, saya ingin membagikan sebuah kisah yang sangat popular di Itali, kisah bagaimana perjuangan seekor elang tua yang menghadapi ujian hidupnya.

Elang adalah binatang yang memiliki umur tertua, usianya bahkan bisa sampai 90 tahun, wajar Elang mendapatkan sebutan "Raja Langit". 

Namun ketika usiaya memasuki 30 tahun semuanya harus berubah, cakar yang selama ini dibanggakan menjadi bengkok dan tidak tajam lagi, paruh yang selama ini ditakutkan menjadi tumpul dan tua, yang terberat adalah bulu hebatnya menjadi berat karena jarang terbang, berat tubuhnya yang semakin berat membuat dirinya hanya ada 2 pilihan. 

Pertama adalah menyerah kalah dengan menerima kenyataan hidup yang berat dan sulit atau kedua adalah dirinya harus melakukan "No Box", sebuah cara baru yang bahkan tidak pernah dilakukan sebelumnya.  

Jujur, sulit memang yang dihadapi Elang, jika dirinya memilih rasa nyamanya, hanya kematian yang siap menantinya, sayapnya tidak bisa lagi membuat dirinya terbang semantara tidak ada makanan yang ada, hanya ada nama besar "Penguasa langit" yang pernah di bicarakan kumpulan ayam-ayam disana. 

Akhirnya Elang mengambil keputusan terberatnya, sesuatu yang sebelumnya tidak pernah dilakukan, yaitu NO BOX . Elang ingin hidup lebih panjang lagi, maka masa krisisnya harus segera diselesaikan dengan cepat, dirinya mulai meninggalkan nama besarnya, kenangan masa lalu yang penuh dengan pujian terkubur bersama kenyataan hidup yang berat.

Batu besar yang selama ini menjadi tempat singgahnya akan menjadi saksi titik baliknya, hari itu Elang memutuskan untuk memukulkan cakar dan paruhnya ke batu, teriakan dirinya terdengar bahkan sampai di bawah sana, mengalami kesakitan namun dirinya mencobanya kembali lagi, darah mulai menetes dan batu menjadi saksi bisu akan rasa sakitnya, dirinya memilih untuk puasa berhari-hari. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun