Mohon tunggu...
Naomi RuellaEffendi
Naomi RuellaEffendi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Fakultas Filsafat UKWMS

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dilema Pendidikan Masa Pandemi Covid-19

12 September 2020   01:51 Diperbarui: 12 September 2020   02:21 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Setiap orang pada situasi pandemi macam ini tentu semuanya ingin "dimaklumi" baik dari sisi kondisi, pekerjaan, beban tanggungjawab, dan aspek lainnya. Akan tetapi, apabila setiap individu hanya mengatakan "harap maklum" tanpa adanya alasan yang krusial untuk menghindar dari tanggungjawab, apa jadinya pendidikan di masa seperti ini? Padahal sesungguhnya pendidikan yang diharapkan ketika situasi seperti ini adalah pendidikan yang bersifat terbuka, komunikatif, dan tentunya setiap keputusan tidak diambil secara sepihak saja, yang tak kalah penting ialah sistem pendidikan yang dipenuhi dengan tanggungjawab dan kesadaran setiap pelakunya. 

Kondisi pandemi macam ini memang tidak mudah dalam menjalankan segala hal terutama berkaitan dengan pendidikan, akan tetapi setiap individu dalam dunia pendidikan harus memiliki tanggungjawab dan menyadari pentingnya ilmu pengetahuan. Istilah "Merdeka Belajar" sebagaimana yang digaungkan oleh Kemendikbud RI, Nadiem Anwar Makarim bukan tanpa alasan, akan tetapi tentu sebagaimana dikatakan bahwa merdeka berpikir maupun belajar harus terlebih dahulu dimulai dari para tenaga pendidik sebelum diajarkan pada mahasiswa maupun siswanya. 

Perlu diingat juga bahwa "Merdeka Belajar" bukan berarti tanpa bimbingan dari tenaga pengajar, namun lebih tepatnya siswa maupun mahasiswa dalam istilah "Merdeka Belajar" dapat berdiskusi dua arah dengan pendidik mereka, baik guru maupun dosen dan bukan hanya mendengarkan ceramah para pendidik di kelas tatap muka saja.

Dalam menjalankan proses pendidikan di tengah pandemi macam ini dilemanya memang adalah kepentingan diri masing-masing, ego yang sulit diturunkan untuk mencapai kesepakatan, dan adanya pihak tertentu yang secara tidak langsung memanfaatkan otoritasnya dalam hal untuk mencapai kesepakatan yang akhirnya menjadi terkesan "Top-down". 

Hal yang perlu diperhatikan di masa pendidikan macam ini apabila di tingkat universitas adalah mahasiswa yang sadar akan tanggungjawab dan perannya sebagai mahasiswa. Sedangkan dari segi tenaga kependidikan atau sebutlah dosen perlu benar-benar bertanggungjawab terhadap profesinya. Meskipun setiap karakter pengajar tentu berbeda, setidaknya mereka memahami kalimat macam ini "Saya merasa punya hutang budi terhadap mahasiswa, apabila saya tidak memberikan penjelasan tentang materi perkuliahan." Pengajar macam itu yang diperlukan dalam situasi pendidikan universitas macam sekarang ini. 

Education is a social process. Education is growth. Education is not a preparation of life; Education is life itself  -John Dewey-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun