Mohon tunggu...
Naning (tyas) Rahardjo
Naning (tyas) Rahardjo Mohon Tunggu... -

hanya ingin menulis dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sejarah Crowdfunding di Dunia

6 Maret 2014   17:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:11 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengikuti pergerakan crowdfunding di luar negeri sangatlah menarik. Perkembangannya pesat dan dinamis, terutama di benua Amerika dan Eropa. Sudah ratusan wadah crowdfunding yang bermunculan disana, dengan berbagai inovasi dan keunikan tersendiri di masing-masing platform yang diterapkan.

Kebanyakan orang lebih mengetahui istilah crowdfunding dari kickstarter atau indiegogo. Keduanya adalah wadah yang menerapkan platform crowdfunding yang berbasis di Amerika. Dengan strategi penyebaran informasi yang bersifat persuasive melalui social media, keduanya menjadi terkenal bahkan sempat ‘booming’ karena project yang ada di masing-masing situs telah melebihi ekspetasi.

Kali ini saya akan lebih menjelaskan mengenai sejarah terbentuknya platform crowdfunding ini. Informasi mengenai sejarah ini telah saya telusuri saat proses penulisan tesis saya yang mengenai crowdfunding di Indonesia.

Crowdfunding pertama dilakukan oleh grup band Marilion dari Inggris pada tahun 1997 dengan istilah fanfunding, namun lebih jelasnya menurut Koren (2010) dalam artikelnya, sebenarnya cikal bakal crowdfunding sendiri sudah ada sejak masa sebelum masehi, yaitu pendanaan dari kontribusi dan kegiatan menyumbang untuk amal. Kemudian hal ini diterapkan oleh Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) pada tahun 1602, sebagai perusahaan pertama yang menawarkan saham melalui dunia bursa pertama: Bursa Efek Amsterdam. VOC menawarkan saham untuk berbagi risiko keuangan perjalanan berbahaya dan mahal ke wilayah Timur dan akhirnya berhasil mengumpulkan jutaan florin melalui penawaran umum saham tersebut.

Lain halnya dengan Clark (2011), karena menurutnya crowdfunding sebenarnya tidak murni seratus persen berasal dari pengembangan penggalangan dana, tapi merupakan evolusi dari pendanaan model microfinance. Dr.Mohammad Yunus menjadi orang yang membuktikan keberhasilan model pendanaan ini, peraih penghargaan Nobel Perdamaian tahun 2006, melalui proyeknya dengan Grameen Bank. Program pendanaan microfinance ini merupakan proyek penelitiannya dengan teman kuliahnya sejak tahun 1976, dengan tujuan pengentasan kemiskinan dan membuka kesempatan untuk berwirausaha mandiri. Pendanaan yang dimaksud adalah dengan memberikan pinjaman dana sebesar $27 kepada 42 wanita yang tinggal di desa yang bertahan hidup dengan memproduksi bambu. Pinjaman dana dari pemerintah telah diamankan olehnya dengan memberikan pinjaman kepada masyarakat miskin. Kemudian program ini berkembang dalam 5 tahun hingga pada tahun 1983 telah mencapai 30.000 anggota sehingga bertransformasi menjadi Grameen Bank. Dan kini Grameen Bank telah memiliki 8 juta peminjam dana dengan peminjam diantaranya 97% merupakan para wanita yang berwirausaha mandiri.

Model pendanaan ini pun di ikuti oleh sebuah organisasi bernama Kiva pada tahun 2005, namun sudah dilakukan secara online melalui internet. Kiva melakukan microlending, dengan memberikan kemampuan kepada setiap individu untuk meminjamkan sejumlah kecil dananya kepada masyarakat, para pengusaha di daerah miskin dan pedesaan di seluruh dunia sebagai modal usaha. Lalu setelahnya, mulai bermunculan organisasi lain yang menerapkan ide serupa namun cakupan penerima dana menjadi lebih luas dengan visi misi yang berbeda, seperti website Prosper.com, tahun 2006 dan LendingClub.com tahun 2007.

Keduanya menerapkan mekanisme peer-to-peer lending. Dengan beberapa keistimewaan masing-masing. Sampai akhirnya pada tahun 2008, berdiri Indiegogo, sebuah crowdfunding pertama di dunia, model penggalangan dana kreatif yang kemudian diikuti oleh banyak crowdfunding lainnya hingga saat ini.

sumber: Penggalangan Dana Model Crowdfunding di Indonesia https://ui.academia.edu/naningrahardjo

Koren, Gijsbert. (October 12, 2010). A history of crowdfunding. Smarter Money. 5 April 2013. http://www.smartermoney.nl/?p=355

Clark, Bill. (15 September 2011). The history & evolution of crowdfunding. Mashable. 6 April 2013. http://mashable.com/2011/09/15/crowdfundinghistory/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun